Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Mahfud MD, Rocky Gerung Juga Kritik Penunjukkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud: Itu Bahaya

Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi CEO Gojek, Nadiem Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2019-2024.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
zoom-in Selain Mahfud MD, Rocky Gerung Juga Kritik Penunjukkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud: Itu Bahaya
Tribunnews/Jeprima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan kata sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi CEO Gojek, Nadiem Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2019-2024.

Menurut Rocky Gerung, penunjukkan itu kurang tepat.

Dilansir TribunWow.com melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Rocky Gerung menyayangkan sikap presiden yang ingin melakukan transformasi dunia pendidikan.

 Rocky Gerung Ungkap Prabowo Subianto Nantinya Bersitegang dengan Kementerian Keuangan, Ini Alasannya

"Kontroversi dari dunia pendidikan, kan presiden waktu pelantikan dia menganggap bahwa pendidikan di Indonesia itu bisa diselesaikan lewat fasilitas aplikasi," kata Rocky Gerung.

Padahal menurut mantan pengajar UI ini, masalah yang tengah dihadapi pendidikan Indonesia adalah masalah pemerataan pendidikan.

"Padahal problem pendidikan kita justru ketimpangan kecerdasan di daerah karena ada hubungannya dengan kesehatan yang buruk, enggak stabil, itu enggak mungkin dijadikan algoritma," kata Rocky Gerung.

Menurutnya, standar pendidikan di berbagai kota di Indonesia itu berbeda-beda.

Berita Rekomendasi

"Kalau dikatakan harus ada standar pendidikan, di mana mau dijadikan standar pendidikan? Di Jakarta, menengah misalnya di Solo? Atau yang ada di Bau-bau, jadi ada kesulitan di bidang-bidang itu," jelasnya.

Lantas, pria lulusan UI ini menduga ada politik bagi-bagi kursi di Kabinet Jokowi.

"Bidang-bidang lain juga alami hal yang sama karena presiden taruh orang, karena dipesan untuk di situ, bukan karena pengetahuan dia dari orang itu," katanya.

BACA BERITA SELENGKAPNYA >>>

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas