Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menag Fachrul Razi Blak-blakan Soal Pelarangan Cadar: Biar Orang Enggak Kaget

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menjelaskan terkait peryataan kontroversinya soal pelarangan penggunaan cadar dan celana cingkrang

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menag Fachrul Razi Blak-blakan Soal Pelarangan Cadar: Biar Orang Enggak Kaget
WARTA KOTA/MOHAMAD YUSUF
Menteri Agama Fachrul Razi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menjelaskan terkait peryataan kontroversinya soal pelarangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di lingkungan pemerintahan.

Manurut Fachrul, penyataan itu sengaja di lontarkan dan menjadi polemik di masyarakat karena ingin menggaungkan peraturan itu sebelum benar-benar menjadi aturan tetap.

Sebab, wacana tersebut dilontarkan karena PNS memang memiliki aturan berpakaian.

Hal itu disampaikan Fachrul Razi saat menggelar pertemuan dengan pimpinan Komisi VIII DPR RI di The Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

"Semua PNS kembali kepada aturan menggunakan sesuai dengan aturan PNS misalnya. Teman-teman langsung bisa membaca, oh gaungnya sebelumnya sudah digaungkan. Mungkin juga berkaitan dengan celana gantung atau kaitan dengan niqab apa cadar dan sebagainya. Sehingga gaungnya sudah duluan kita buat sehingga pada saat muncul aturan mudah-mudahan orang tak berkejut lagi," kata Fachrul.

Fachrul juga mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian-kajian bersama para ahli bahwa penggunaan cadar tidak berkaitan langsung dengan ketakwaan seseorang.

Berita Rekomendasi

Ia lantas memberikan contoh soal aturan membuka helm saat hendak memasuki kawasan tertentu.

"Jadi dengan demikian jangan dilihat orang yang pakai cadar kemudian takwanya sudah baik banget. Kemudian kalau ada larangan untuk masuk ke tempat-tempat tertentu untuk harus membuka helm dan menampakkan muka supaya bisa dilihat siapa yang masuk, bisa dilihat CCTV, orang nggak terkejut lagi," ujar Fachrul.

Fachrul jaga menjelaskan terkait pernyataan-pernyataan kontroversial yang dibuatnya untuk sebagai pengingat awal.

Untuk itu, ia meminta maaf bila pernyataannya memicu kontroversi di tengah masyarakat.

"Tapi kalau itu menimbulkan beberapa gesekan-gesekan ya mohon maaf. Rasa rasanya nggak ada yang salah rasanya. Mungkin saya mengangkatnya agak terlalu cepat. Tapi cepat itu juga menurut saya supaya segera bisa jadi gaung," ungkapnya.

"Mungkin misalnya khilafah saya gaungkan lebih kencang mungkin kesepakatan kita membentuk peraturan perundang-undangan yang mengawali itu," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas