Cangkul dan Pacul Masih Impor, Jokowi Jengkel
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa jengkel saat Indonesia masih mengimpor barang seperti pacul dan cangkul.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
“Apakah kita negara sebesar ini, industrinya yang sudah berkembang, bener cangkul pacul harus impor?” Keluhnya.
Kepala Negara meminta sebisa mungkin untuk tidak mengimpor cangkul dan pacul.
“Ini tolong didesain, ini masih satu barang, barang yang lain masih ribuan,” ujarnya.
Dikutip dari laman Kompas.com, dengan banyaknya barang impor, Jokowi meminta LKPP untuk memilah barang mana saja yang harus impor.
Jangan sampai hal-hal seperti pacul dan cangkul Indonesia masih mengandalkan dari luar negeri.
"Kalau yang impor stabilo merah saja, enggak usah.”
Jokowi juga menyinggung mengenai hobi Indonesia yang suka impor tanpa melihat neraca perdagangan yang defisit.
“Lha bagaimana kita masih senang impor, padahal neraca perdagangan kita defisit, tapi kita hobi impor," ujarnya.
Adanya impor barang yang dinilai tidak perlu ini membuat Kepala Negara geram.
"Kebangetan banget, uangnya pemerintah lagi. Kebangetan kalau itu masih diteruskan, kebangetan," ungkap Jokowi geram.
Adanya impor produk memang membuat barang menjadi jauh lebih murah.
Serta mendatangkan banyak keuntungan bagi para pengusaha.
Meski begitu, dengan mengembangkan produk lokal dan UKM akan dapat membuka lapangan kerja.
Hal ini senada dengan prioritas Pemerintahan periode Joko Widodo dan Ma’ruf Amin lima tahun kedepan, yakni adanya pencipta lapangan kerja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.