Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER: Anggota DPR Minta Seragam PNS Diganti dengan Seragam Nusantara, Ini Alasannya

Anggota DPR RI mengusulkan seragam PNS yang kerap digunakan saat ini diganti dengan seragam nusantara.

Editor: Sri Juliati
zoom-in POPULER: Anggota DPR Minta Seragam PNS Diganti dengan Seragam Nusantara, Ini Alasannya
Tribunnews/JEPRIMA
ILUSTRASI Seragam PNS - Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat mengikutii acara halal bihalal dengan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019). 

Pakain PSL ini adalah baju jas dengan dasi.

Menurut Dedi, selain ala kebarat-baratan, penggunaan PSL ini juga akan berdampak pada lingkungan.

Ketika anggota legislatif menggunakan PSL, maka suhu di ruangan harus benar-benar dingin, karena pakaian model itu membuat orang gerah.

"Agar suhu dingin, maka harus menggunakan AC dengan PK tinggi dan itu akan merusak lapisan ozon," kata Dedi.

Baca: Bidan Murka Aniaya Ibu Kandung Bareng Ayahnya yang PNS, Tuding Selingkuh & Perintah Sumpah Ditolak

Oleh karena itu, Dedi mengatakan, sangat penting pemerintah melalui tiga menteri itu (Mendagri, Menpan RB dan Menag) untuk menghapus aturan tentang pakaian yang bernuansa kolonial Belanda.

"Selain itu, seragam ASN saat ini juga semi-militeristik dan warisan Orde Baru, sehingga harus dihapus dan diganti dengan baju khas nusantara," tegas mantan bupati Purwakarta dua periode ini.

Baju nusantara

BERITA REKOMENDASI

Dedi menyebutkan, pemerintah mestinya mendorong semua ASN dan pejabat negara untuk memakai pakaian dengan basis budaya nusantara.

Setiap pegawai negeri memakai pakaian yang disesuaikan dengan budaya dan iklim di masing-masing daerah.

Begitu juga untuk anggota legsilatif, pakaiannya menyesuaikan dengan budaya di daerah pemilihan masing-masing.

"Sehingga akan tercipta keragaman budaya dan identitas budaya mereka tidak terhapus," kata Dedi.

Namun, kata Dedi, bukan berarti mereka menggunakan baju adat.


Menurut Dedi, pakaian khas daerah bisa disesuaikan dengan mode atau fashion saat ini.

Yang penting ada kepantasan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas