Gubernur Ali Mazi: Tanda Gelar Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Akan Disimpan di Keraton Buton
Ali Mazi mewakili keluarga menerima penghargaan gelar pahlawan nasional untuk sang kakek, Almarhum Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mewakili keluarga menerima penghargaan gelar pahlawan nasional untuk sang kakek, Almarhum Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yii Ko.
Penyerahan gelar pahlawan nasional diberikan langsung Presiden Jokowi, Jumat (8/11/2019) di Istana Negara.
Selain Himayatuddin, ada lima tokoh lainnya yang juga menerima penghargaan.
Baca: Putra Minahasa AA Maramis Dapat Gelar Pahlawan Nasional
"Ya tentu saya sebagai keluarga, ahli waris, dan sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara dan masyarakat Sulawesi Tenggara mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada bapak presiden RI, kemudian tim pengkaji penganugerahan gelar, juga kepada menteri sosial, ke Prof Jimly yang telah banyak membantu memberikan pengarahan agar bisa terakomodir," kata Ali Mazi saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ali Mazi mengaku terharu karena butuh perjuangan panjang dan waktu yang cukup lama hingga akhirnya sang kakek bisa mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional yang turut berjuang melawan Belanda.
Baca: Cucu Ruhana Kuddus Terharu Wakili Keluarga Terima Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Dengan adanya penghargaan tersebut, Sultan Himayatuddin merupakan satu-satunya warga Sulawesi Tenggara yang dinobatkan menjadi pahlawan nasional.
"Syukur Alhamdulilah hari ini tanggal 8 November, hari yang luar biasa. Kakek kami, orang tua kami telah diberikan anugerah pahlawan nasional. Kami bangga sekali karena baru satu pahlawan nasional dari Sulawesi Tenggara yaitu Sultan Himayatuddin yang betul-betul berjuang pantang mundur melawan Belanda," ujarnya.
Baca: Penyebab Presiden Jokowi Ngamuk, Buntut Meninggalnya 1 Guru dan 1 Murid di Pasuruan
Ali Mazi menambahkan nantinya tanda gelar pahlawan bakal disimpan di Keraton Buton agar bisa dilihat dan menjadi pengetahuan bagi para wisatawan yang berkunjung.
"Sementara saya amankan dulu sebagai ahli waris. Nanti saya serahkan di musem, di keraton di sana. Ini kan milik negara, kita serahkan resmi ke keraton,ada tanda terima. Jadi kalau ada turis datang ke sana, mereka bisa lihat di Sultra ada juga pahlawan," kata Ali Mazi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.