Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‘Jenderal Naga Bonar’ Deklarator Partai Gelora: Panjang Diskusinya

Deddy Mizwar optimis dengan pilihannya bergabung dengan Partai Gelora. Ia melihat ada perubahan siklus 20 tahunan.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in ‘Jenderal Naga Bonar’ Deklarator Partai Gelora: Panjang Diskusinya
Tribunnews/Irwan Rismawan
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar berpose saat ditemui di acara Silaturahmi Nasional Partai Gelora di Jakarta, Sabtu (9/11/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Karena kemarin banyak juga partai baru, yang tidak lolos parliamentary threshold. Karena ada perubahan yang tidak diantisipasi. Setiap perubahan harus ditangkap.

Perubahan ke arah mana. Apa harapan dari masyarakat. Jangan sampai titik nadir, masyarakat kecewa terhadap kehadiran partai. Mereka punya harapan, karena kelompok menengah yang semakin luas, mereka punya partisipasi. Ini paradigma yang segera direaktualisasi.

Apa perubahan yang paling mendasar?

Nah ini panjang penjelasannya, nanti saja. Biar ketua yang menjelaskan.

Siapa yang memberikan nama Partai Gelora?

Rembukan dari inisiator, tadinya Garbi. Apakah Garbi jadi partainya Garbi, ataukah Garbi dari organisasi masyarakat jadi partai baru yang bernama lain. Jadi memang panjang ini cerita bukan sebentar. Bahkan jauh sebelum pemilihan presiden. Sejak 2017an. Yang intens 2018. Inisiator itu 11 orang. Kalau saya kan' cuma memahami ke mana arahnya.

Tokoh-tokoh dari partai politik lain?

Berita Rekomendasi

Banyak. Cuma tidak harus datang pada hari ini.

Mantan Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menjawab pertanyaan saat ditemui di acara Silaturahmi Nasional Partai Gelora di Jakarta, Sabtu (9/11/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan
Mantan Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menjawab pertanyaan saat ditemui di acara Silaturahmi Nasional Partai Gelora di Jakarta, Sabtu (9/11/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Dari Demokrat?

Banyak juga dari Demokrat. Dari partai lain juga banyak. Yang memiliki kesadaran bahwa memang ada paradigma baru yang harus diantisipasi. Kalau tidak akan ditenggelamkan oleh arus baru tadi. Banyak contohnya saat ini, di dunia industri apapun. Misal Nokia tenggelam. Partai-partai lama pun juga suram.

Ada yang terlempar. Karena ada perubahan yang tidak disadari. Dan gelombang ini akan menenggelamkan bagi mereka yang tidak cepat beradaptasi dengan cepat dan tepat. Kayak orang bener ye gue ngomong ye he-he.

Baca: Pindahnya Deddy Mizwar ke Partai Gelora, Demokrat: Semoga Diterima dengan Tangan Terbuka

Anda sendiri kenapa memilih Partai Gelora tidak partai politik besar lain, seperti PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, dan lain-lain?

Karena itu tadi, memang ini mengantisipasi perubahan tadi. Kemudian juga bagaimana mengaktualisasi partai untuk masyarakat apa sih manfaatnya sekarang. Jangan-jangan sekarang sudah sampai titik nadir orang tidak percaya lagi pada partai. Melihat peristiwa tadi sangat keras antara 1 dan 2, sekarang tiba-tiba gabung kan'.

Orang-orang pasti bingung. Masih banyak yang baper, segala macam. Ada perubahan paradigma-paradigma tadi. Manfaatnya partai sekarang apa buat kita? Ini yang harus kita lihat, apa yang dirasakan masyarakat dengan hadirnya Gelora Indonesia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas