Bentuk Partai Gelora bersama Anis Matta, Fahri Hamzah: Partai Adalah Pasar Ide
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan partai politik adalah pasar ide yang dapat mengembangkan gagasan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Anis Mata dan Fahri Hamzah, mantan kader Partai PKS menjadi motor pendiri partai politik baru bernama Partai Gelombang Rakyat Indonesia, atau Gelora.
Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora resmi dibentuk pada 28 Oktober 2019.
Dalam konsolidasi di Jakarta, sejumlah kader datang dari seluruh provinsi.
Susunan partai banyak diisi mantan elite politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Jabatan Ketua Umum Partai Gelora diisi politisi Anis Matta.
Baca : Anis Matta dan Fahri Hamzah Pimpin Partai Gelora, Ini Kata Elite PKS
Sementara, Fahri Hamzah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Ada pula nama Mahfud Sidik menjabat sebagai Sekjen Partai.
Sebagai partai politik, Partai Gelora punya target dapat ikut berkompetisi di pilkada serentak 2020.
Dalam unggahan YouTube KompasTV, Fahri Hamzah menyampaikan keluarnya Fahri dari PKS karena masalah komunikasi yang susah dibangun.
"Memang kita di PKS itu susah membangun komunikasi. Banyak hal yang dilakukan pimpinan tidak boleh dipertanyakan. Sampai saya kemudian menghadapinya, direkayasa melalui pemecatan," ujarnya.
Baca : Kata Anis Matta soal Kemiripan Lambang Partai Gelora dengan Perindo
Fahri Hamzah menuturkan Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) adalah sebuah tahap pola berpikir dan memandang diri sendiri.
"Gelora Rakyat Indonesia adalah satu tahapan di dalam cara kita berpikir dan cara kita memandang. Baik partai maupun juga bangsa dan diri kita sendiri," ungkapnya.
Fahri melalui Partai Gelora berharap agar dapat mengembangkan ide-ide terkait politik.
"Karena itu biarkanlah ide berkembang dan bertumbuh. Biarkanlah ada kelahiran sebagaimana dalam hidup itu ada yang lahir, ada yang mati dan kita melalui jalan baru," jelasnya.
Baca : 3 Kutipan Doktrin Perang Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja Pertamanya bersama Komisi I DPR RI
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut, pada dasarnya partai atau organisasi masyarakat (ormas) lahir dari akumulasi pikiran yang berkembang dan didiskusikan secara luas bersama-sama dengan rekan politisi.
"Pada dasarnya, partai dan gerakan atau ormas itu lahir dari akumulasi pikiran yang berkembang di antara kami dan kami diskusikan secara luas," tuturnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI 2014 tersebut mengaku memerlukan satu perumusan yang spesifik terkait partai politik.
Dia lantas membuat riset dan mengembangkan narasi yang lebih kuat, lebih mantap secara operasional dan lebih solid.
Baca : Jokowi Klarifikasi Keretakan Koalisinya di Peringatan HUT ke-8 Partai Nasdem
Akhirnya, setelah proses tersebut munculah Gelombang Rakyat Indonesia yang bersumber dari gelombang-gelombang sejarah Indonesia.
"Kita punya keyakinan, Bangsa Indonesia selalu ingin menemukan jawaban kegelisahan besarnya dan itu lahir dari gelombang-gelombang sejarah," katanya.
Menurut Fahri, lahirnya partai merupakan kumpulan ide-ide yang bagus dan besar, sehingga harus di sebar luaskan.
"Partai itu adalah pasar ide. Kami percaya bahwa kami menjual ide yang bagus, ide yg besar, sehingga pasarnya itu akan luas akan masif," jelasnya.
Fahri menjelaskan target untuk Partai Gelora adalah seluruh pasar politik yang ada di Indonesia.
"Kami menargetkan seluruh pasar politik di Indonesia, karena sifatnya terbuka. Kami ingin membantah dikotomi yang menyesatkan," tuturnya.
Baca : 5 Fakta Partai Gelora, Partai Baru yang Diusung Fahri Hamzah, Awal Terbentuk hingga Susunan Pengurus
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)