Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Baswedan Dirundung Tuduhan, M Qodari: Kalau Tidak Mau Dituduh, Jangan Jadi Gubernur

M Qodari ikut mengomentari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ia mengatakan apabila sebagai Gubernur tidak mau dituduh, jangan menjadi Gubernur.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Anies Baswedan Dirundung Tuduhan, M Qodari: Kalau Tidak Mau Dituduh, Jangan Jadi Gubernur
Youtube Indonesia Lawyers Club
Screenshoot 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik M Qodari ikut mengomentari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait temuan anggaran janggal dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.

Adanya kejanggalan tersebut membuat sosok Anies Baswedan dirundung banyak tuduhan.

Menanggapi hal tersebut, M Qodari mengatakan apabila sebagai Gubernur tidak mau dituduh dan menjadi tertuduh serta dirundung tuduhan, jangan menjadi Gubernur.

Dilansir dari kanal Youtube Indonesia Lawyers Clubs, Selasa (12/11/2019).

Jangankan seorang Gubernur, M Qodari pun mengaku sempat jadi korban tuduhan.

"Jangankan Gubernur jadi pengamat politik surveyor kayak saya saja juga sering dituduh," ujarnya.

Baca: Karni Ilyas Warning M Qodari Saat Bandingkan Sistem Anggaran DKI Jakarta ala Ahok - Anies Baswedan

Berita Rekomendasi

Misalnya, Pilpres atau Pilgub juga sering kali dituduh tidak objektif dan berpihak kepada kelompok atau orang tertentu.

"Jadi kalau nggak mau dituduh ya jangan jadi Gubernur. Itu resiko menjadi pejabat publik di era jaman now," ungkapnya.

Setelah itu, M Qodari menjelaskan soal Gubernur DKI Jakarta yang sangat spesial

"Gubernur DKI itu Gubernur yang super spesial. DKI itu dianggap sebagai tempatnya orang pintar, pendidikannya paling tinggi," ujar Qodari.

Baca: Qodari: Tito Karnavian Isi Kursi Mendagri dan Bertugas Antisipasi Situasi Keamanan Dalam Negeri

Karena itu, pemerintahan di DKI Jakarta juga harus menjadi contoh paling baik bagi masyarakat di daerah.

Ia juga mengatakan jika ada problem-problem yang ada di Jakarta maka kemudian publik menjadi sangat curious, curiga dan perhatian.

M Qodari dan William Aditya pada acara Indonesia Lawyers Club dengan tema: Anies Tak Putus Dirudung Tuduhan (12/11/2019).
M Qodari dan William Aditya pada acara Indonesia Lawyers Club dengan tema: Anies Tak Putus Dirudung Tuduhan (12/11/2019). (Screenshoot Youtube ILC TVOne)

M Qodari pun memaparkan tiga alasan Anies tak putus dirundung berbagai tuduhan.

"Ada 3 alasan mengapa Anies tak putus dirundung tuduhan," ucap M Qodari.

Baca: Bertemu Erick Thohir, Ahok Mengaku Bakal Masuk di Salah Satu BUMN

1. Gubernur itu adalah pejabat publik

2. DKI ini adalah provinsi yang spesial.

Sehingga ekspektasinya sangat tinggi, baik dari masyarakat maupun dari media.

3. Karena DKI Jakarta provinsi yang spesial maka Gubernurnya pun super spesial.

"Super spesial pakek telor bebek empat," ujarnya.

Baca: Pengamat: Presiden Jokowi Kemungkinan Umumkan Kabinet Pada Rabu

Sebelumnya, muncul adanya anggaran janggal ini diungkapkan pertama kali oleh William Aditya, kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini duduk di kursi DPRD DKI Jakarta.

Hal tersebut lantas memicu kritikan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sejumlah pihak mengkritik keputusan Anies Baswedan yang tidak membuka rencana anggarannya kepada publik, sehingga masyarakat bisa memantau alokasi anggaran sejak tahap perencanaan.

Ia sengaja tidak ingin membukanya sampai pembahasan dengan anggota DPRD DKI selesai.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas