Begal Taksi Online di Palembang Akui Terlilit Utang, Supir Ditusuk 23 kali, 1 Pelaku Masih Buron
Kasus penusukan supir taksi online di Palembang sedang diproses Polresta Palembang. Semenatara itu di Garut, ibu muda yang sedang hamil ditusuk suami.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembegalan dan penusukan supir taksi online di Palembang sedang diproses Polresta Palembang.
Korban Nopa Hadinata (37) mengalami 23 luka tusukan.
Ia ditusuk oleh penumpangnya sendiri, Senin (11/11/2019).
Melansir Kompas.com, pelaku penganiayaan tersebut adalah MSJ dan BS.
MSJ saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polresta Palembang.
Sedangkan BS masih berstatus DPO.
BS meminjam akun milik seseorang untuk memesan taksi online.
Mereka minta diantar ke kawasan Jalan Tanah Merah, Way Hitam, Kecamatan Ilir Barat (IB) I dari Jalan HM Ryacudu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
"Saya duduk di depan. BS duduk di belakang sambil bawa pisau. Saat dijalan, BS yang tusuk," kata Marmada, Selasa (12/11/2019).
MSJ mengaku melakukan aksi tersebut lantaran terlilit utang sebesar Rp 1,5 juta.
Rencananya, mereka akan mengambil mobil milik Nopa.
Namun, upaya tersebut gagal lantaran korban berteriak minta tolong hingga membuat warga yang ada di sekitar lokasi berdatangan.
"Saya mau bayar utang Rp 1,5 juta. Rencana yang mau jual mobil adalah BS. Tapi belum tahu mau dijual ke mana," ujarnya.
Sementara itu pelaku BS saat ini sedang dikejar oleh Polresta Palembang.
BS adalah eksekutor 23 tusukan ke arah korban.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengungkapkan BS ditetapkan sebagai DPO.
"Satu tersangka sudah ditangkap, untuk BS masih dalam pengejaran," kata Yon.
Sedangkan korban menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Siti Khadijah Palembang.
Kasus Penusukan Lain, Istri Hamil 5 Bulan Ditusuk Suami
Sementara itu kasus penusukan juga menimpa Resi Nurfisalah (30) yang sedang hamil 5 bulan.
Ia ditusuk oleh suaminya, E alias Careuh, Senin (11/11/2019).
Peristiwa tersebut terjadi di kediaman mereka di Kampung Rapuhan, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Korban diketahui sedang mengandung anak keduanya.
Melansir Tribun Jabar, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 13.30 WIB.
Kasatreskrim Polres Garut, KP Maradono Armin Mappaseng mengungkapkan korban dalam kritis.
"Korban terluka parah saat ditemukan warga sedangkan suaminya kabur setelah menikam istrinya," katanya.
Resi mendapat penanganan medis di RSUD dr Slamet.
"Tim Resmob sudah dikerahkan untuk menangani kasus ini. Untuk mengetahui motif penyerangan itu," ucapnya.
Pelaku Coba Bunuh Diri
Seusai melukai sang istri, E diduga mencoba bunuh diri dengan melukai tubuhnya sendiri dengan senjata yang digunakannya untuk menikam Resi.
Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Leuwigoong, Ipda Iwan Soleh, dilansir melalui Kompas.com.
"Pelaku sempat melukai dirinya sendiri sampai luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya," kata Kapolsek Leuwigoong Ipda Iwan Soleh, kepada sejumlah wartawan.
Iwan menyebut, penusukan terhadap Resi mengakibatkan ususnya terluka.
"Korban sedang hamil anak yang kedua lima bulan, kondisinya kritis karena ususnya keluar," katanya.
Dari keterangan saksi mata yang dihimpun kepolisian, warga gempar mendengar teriakan minta tolong dari Resi.
Melihat kondisi Resi terluka parah, warga membawa Resi ke Puskesmas.
Setelah itu, Resi dibawa ke rumah sakit.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah korban dan pelaku.
"Kejadiannya di rumahnya sendiri, memang sedang tidak ada siapa-siapa," jelas Iwan saat.
Sementara itu motif penganiayaan tersebut masih didalami pihak kepolisian.
"Saksi yang mengetahui penusukannya juga belum mengetahui motifnya, karena kejadiannya begitu cepat," katanya.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (TribunJabar.id/Firman Wijaksana)
(Kompas.com/Ari Maulana Karang/Aji YK Putra)