Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Ini Deretan Bom Bunuh Diri & Serangan Teror ke Kantor Polisi
Hari ini, Rabu (13/11/2019), Markas Polresta (Mapolresta) Medan, Sumatera Utara diserang dengan aksi bom bunuh diri.
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Aksi terorisme dengan sasaran kantor polisi kembali terjadi.
Hari ini, Rabu (13/11/2019), Markas Polresta Besar (Mapolrestabes) Medan, Sumatera Utara diserang dengan aksi bom bunuh diri.
Pelaku yang belakangan diketahui berinisial RMN (24) memasuki area Polrestabes Medan dengan mengenakan jaket ojek online.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, pelaku meledakkan bom yang diduga dililit di pinggang.
Baca: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Limo Depok
Baca: Deretan Kantor Polisi Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri dalam 5 tahun Terakhir, Termasuk Polrestabes Medan
Akibat bom bunuh diri ini, pelaku tewas dan 6 orang terluka yang terdiri 4 anggota Polri, 1 pekerja harian lepas, dan 1 masyarakat.
Catatan Tribunnews.com, aksi teror dengan sasaran kantor polisi bukan kali ini terjadi.
Dalam tiga tahun ini setidaknya terdapat tiga akses teror dan serangan bom bunuh diri di kantor polisi.
Berikut rangkumannya:
1. Bom Bunuh Diri di Polresta Solo
Pada Selasa, 5 Juli 2016 pukul 07.30 WIB, seorang pengendara motor menerobos penjagaan Polresta Solo.
Sempat dihentikan oleh anggota Provos, tapi pengendara tetap nekat menyerobot melewati penjagaan.
Hingga akhirnya seorang Provos mengejar pengendara motor tersebut.
Namun tepat di depan SPKT, secara tidak diduga suara ledakan keras terdengar dari tubuh pengendara motor tersebut.
Ledakan tersebut turut melukai anggota Provos yang mengejar.
Pria terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta merupakan warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Pelaku diketahui bernama Nur Rohman (31) warga RT 1 RW 12 Sangkrah.
Kapolresta Surakarta saat itu, Kombes Ahmad Lutfi, kepada wartawan mengungkapkan, pelaku tewas di tempat kejadian.
"Kondisi paha ke bawah hancur," ujar Ahmad.
Ahmad memperkirakan pelaku berusia antara 30 sampai 50 tahun.
Ia mengenakan jaket cokelat.
Pelaku membawa bom berdaya ledak rendah.
Satu anggota polisi yang bertugas mengalami luka ringan.
Korban mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo.
2. Polreta Surabaya
Bom bunuh diri menyerang area Mapolrestabes Surabaya pada Senin, 14 Mei 2018 pukul 08.50 WIB.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung memastikan, pelaku yang membawa sepeda motor dan membonceng seorang perempuan, meledakkan bom di plang pintu masuk Mapolrestabes.
"Di luar area. Berarti di luar mako. Di plang masuk di situ. Sebelum lapangan di Mapolrestabes Surabaya," ujar Kombes Frans Barung.
"Kalau liat CCTV, membonceng perempuan," tambahnya.
Bom bunuh diri di Mapolresta Surabaya ini rentetan dari bom di tiga gereja yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno dan GKI di Jalan Diponegoro.
Bom di Mapolrestabes Surabaya itu menyebabkan empat orang tewas.
Sementara sejumlah orang lainnya termasuk polisi terluka dan sedang dirawat di RS.
"Empat orang pelaku dipastikan meninggal di tempat kejadian, sedangkan anak kecil selamat," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (14/5/2018).
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) kala itu, Jenderal Tito Karnavian menyebut, empat pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya adalah satu keluarga.
Menurut Tito, para pelaku yang mengendarai dua sepeda motor, sebenarnya berjumlah lima orang.
Namun seorang lagi adalah anak kecil berusia delapan tahun yang duduk di bangku depan sepeda motor terlempar dan selamat.
"Pelaku ya inisial TM dan mereka sekeluarga lagi,bapak, ibu dan anak-anaknya,"ujar Kapolri dalam konferensi persnya di Media Center Polda Jatim,di Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018).
"Yang satu lagi selamat," ucap Tito lebih lanjut.
3. Serangan di Polda Riau
Markas Polda Riau (Mapolda) Riau tiba-tiba diserang sejumlah terduga teroris yang mengendarai sebuah mobil Avanza warna putih, Rabu 16 Mei 2018 sekitar pukul 09.00.
Mobil itu, menurut Doddy Vladimir, wartawan Tribunpekanbaru.com yang berada di lokasi kejadian, langsung menabrak pagar Mapolda Riau.
"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba turun orang mengenakan topeng langsung membacok anggota polisi yang ada di dekat lokasi kejadian," ungkap Doddy.
Akhirnya, polisi langsung melumpuhkan para pelaku dengan timah panas.
"Ada dua orang pelaku yang ditembak," ungkap Doddy.
Akibat kejadian itu, seorang kontributor televisi nasional mengalami luka-luka.
Karena saat itu ia berada di dekat pagar dan sedang mengambil visual Mapolda Riau.
Pagi itu jadwalnya ada pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Mapolda Riau.
Akibat adanya serangan terduga teroris ini, wartawan pun jadi kocar-kacir.
"Diduga di mobil yang masih terparkir di halaman Mapolda Riau itu ada bom. Tim Gegana sudah turun," tambah Doddy.
Sekitar pukul 09.00 WIB terjadi bunyi tembakan hampir satu menit lamanya.
Diduga teroris serang kantor Mapolda Riau tersebut.
Pantauan Tribunpekanbaru di lapangan terlihat satu unit mobil mini bus hancur di gerbang mapolda Riau di jalan Gajah Mada diduga kendaraan teroris.
Menurut informasi, di lapangan terduga teroris yang menyerang ada lima orang dan sempat baku tembak di Mapolda Riau.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto yang dihubungi KompasTV menyebutkan, polisi berhasil melumpuhkan empat orang terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mapolda Riau pada pukul 09.00 WIB, Selasa (16/5/2018).
"Sampai saat ini, ada empat pelaku yang kami tembak dan tewas, satu masih dilakukan penyisiran oleh gegana dan satu orang sudah berada di RS Bhayangkara," kata AKBP Sunarto.
Disampaikan kronologi kejadian yakni sekitar pukul 09.00 WIB ada sebuah kendaraan yang menerobos masuk ke markas polda.
Karena terhalang pagar yang tertutup, mobil itu menerobos dan masuk halaman Mapolda.
Kemudian sampai halaman Mapolda, karena mobil mereka terhalang mobil lain, para penumpang keluar dan lakukan penyerangan terhadap anggota (polisi) menggunakan pedang jenis samurai.
Serangan tersebut mengakibatkan dua polisi terluka, lalu sopir lari ke luar markas dan di ujung markas mobil tersebut menabrak anggota karena anggota tersebut menahan laju kendaraan.
Polisi yang ditabrak meninggal dunia.
"Dua polisi terluka diserang terduga pelaku, satu terluka di jari kanan, satu terluka di kepala belakang, satu meninggal yang kena tabrak," kata Sunarto.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Aprillia Ika)