Nasir Abbas: Mereka Mau Balas Dendam Banyak Rekannya Ditangkap Kasus Penusukan Wiranto
Dia menyakini pelaku bom bunuh diri Polresta Medan adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau mereka yang tergabung dengan kelompok
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas mengatakan aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan sebagai bentuk aksi balas dendam kepada Polri.
Hal ini terkait banyaknya jaringan teroris yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap kepolisian pasca kejadian penusukan mantan Menkopolhukan Wiranto, di Serang, Banten, beberapa waktu lalu.
"Mereka mau balas dendam dengan polisi. Apalagi ada 36 atau sekitar 40 orang yang ditangkap pasca peristiwa penusukan pak Wiranto. Mereka marah," ujar Nasir Abbas saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (13/11/2019).
Baca: Aksi Bom Bunuh Diri, Bukti Program Deradikalisasi Harus Tetap Ada
Dia menyakini pelaku bom bunuh diri Polresta Medan adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau mereka yang tergabung dengan kelompok NII pro ISIS.
"Sudah pasti yang dilakukan adalah aksi bom bunuh diri. Pelakunya melakukan aksi teror. Siapa pelakunya, kalau saya bisa sebut dari modus operandinya, teknis pelaksanaannya kalau bukan kelompok JAD, ya kelompok NII yang pro ISIS," kata Nasir Abbas.
Nasir Abbas menjelaskan kedua kelompok ini JAD dan anggota NII pro ISIS banyak tersebar di wilayah Sumatera Utara. Teror yang terjadi di Sibolga beberapa waktu lalu, Nasir Abbas menjelaskan dilakukan oleh anggota NII pro ISIS.
Baca: Edy Rahmayadi Minta Masyarakat Sumut Tenang
"Jadi yang pro ISIS bukan hanya kelompok JAD saja tapi juga ada yang dari NII," tegas Nasir Abbas.
Pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Nasir Abbas yakin dilakukan oleh warga setempat yang berafiliasi dengan JAD atau NII pro ISIS.
"Bukan orang luar. Pasti orang setempat, dengan maksud menciptakan teror ingin balas dendam," Jelas Nasir Abbas.
Polri Dalami Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri
Kepolisian masih mendalami identitas pelaku bom bunuh diri di halaman Mako Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).
Hal itu didalami oleh Densus 88 antiteror, Inafis dan Labfor Polda Sumatera Utara yang kini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Olah TKP ini untuk memastikan identitas pelaku," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat Konferensi pers, dalam Program Breaking News Kompas TV, Rabu (13/11/2019).
Dengan teknologi yang dimiliki Inafis, sidik jari pelaku akan diambil untuk mencocokkan dengan data e-KTP.