Bom Bunuh Diri di Medan, Pengamat Sebut Seragam Ojol Bentuk Strategi Baru Pelaku Teror
Metode penyamaran untuk menembus barikade aparat keamanan ini dikenal dengan istilah ghadab
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Selain paku dan baterai, kepolisian pun mengamankan sejumlah potongan kabel dan tombol switch yang diduga menjadi tombol untuk meledakan bom.
"Ada beberapa irisan-irisan kabel itu nanti akan didalami. Lalu ada beberapa potongan kabel cukup besar juga didalami kemudian ada tombol switch on off, kemudian ada potongan tubuh," ungkapnya.
Seluruh barang bukti tersebut telah diamankan tim Labfor dan Densus 88.
Baca: Moeldoko: Paham Radikalisme Tidak Bisa Diabaikan
Termasuk CCTV sebelum peledakan bom yang telah diamankan oleh Polri.
"Kami juga mengidentifikasi ada beberapa kendaraan roda dua yang masih dicurigai nah itu masih didalami semuanya. Sementara tim masih bekerja di lapangan," katanya.
Kronologi
Pelaku melakukan aksi bom bunuh diri dengan berjalan kaki dan masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan.
Petugas juga sempat memeriksa identitas dan diperintahkan untuk melepas jaketnya.
Kepada polisi, pelaku mengaku akan mengurus SKCK.
Saat melakukan pemeriksaan pelaku sempat melawan dan menerobos masuk ke area dalam Mapolrestabes Medan.
Baca: Respons Menag Fachrul Razi Tanggapi Aksi Bom di Mapolrestabes Medan
Lantas pelaku lari menuju ke dekat kantin dan melakukan aksi bom bunuh diri.
Seorang saksi, Lila Mayasari mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ia hendak mengurus SKCK.
Lila tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, tak lama kemudian terdengar suara ledakan yang cukup keras.
Terkejut, ia langsung keluar dan melihat ke arah suara.
"Pas saya keluar, saya enggak liat korban, tapi saya dengar suara ledakan kuat sekali," ungkap Lila dengan suara terengah-engah.
Menurut keterangan Lila, ada sekitar 50 orang berada di lokasi kejadian.
Baca: Mabes Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Gunakan Jaket Ojol Untuk Penyamaran
Seusai ledakan, terlihat asap putih dan teriakan yang mengatakan jika itu adalah bom.
Panik, mereka yang berada dalam ruangan langsung berdesak-desakan untuk keluar.
"Ledakan terasa sampai saya terangkat."
"Pas kejadian Saya lagi nyantai dan tiba-tiba seperti terangkat."
"Saya langsung engeh ini bom. Saya ingat anak dan langsung keluar berdesak-desakan dengan yang lain," jelas Lila. (kompas tv/ tribunnews.com/ Igman Ibrahim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.