PDIP Bangga Ahok Dipilih Jadi Bos BUMN
Menurutnya momen tersebut memberikan semangat baru bagi PDIP, karena orang yang memiliki integritas seperti Ahok mendapat penghargaan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga merasa bangga karena kadernya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipilih menjadi petinggi di perusahaan milik BUMN.
Menurutnya momen tersebut memberikan semangat baru bagi PDIP, karena orang yang memiliki integritas seperti Ahok mendapat penghargaan.
"Sebagai sesama kader tentunya kami tentu merasa sangat berharga, artinya kader kami, kader yang memang baik, yamg sudah menunjukkan kinerja yang baik diberikan juga penghargaan," kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Baca: Erick Thohir Pastikan Ahok Mulai Bertugas di BUMN Mulai Awal Desember
Namun, Eriko belum mengetahui pasti posisi apa yang akan dijabat mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Menurutnya hal itu merupakan kewenangan pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kami sendiri belum mendapatkan apa yang menjadi tugas dari Pak Ahok di pimpinan ataukah menjadi direktur atau dirut, atau komisaria. Kita belum mendapatkan informasi tersebut," ujar Eriko.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menuturkan, pertemuan antara Erick Thohir dan Ahok memang demi mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta itu, untuk bergabung di BUMN.
Baca: Siap Pimpin Salah Satu BUMN, Ini Kisaran Gaji Ahok Jika Jadi Direktur, Presiden Jokowi Kalah?
"Kita minta Pak Ahok untuk bergabunglah di BUMN. Di salah satu BUMN. Jadi untuk bantu kita lah," ujar Arya kepada Tribun Network, Rabu (13/11/2019).
Arya masih belum dapat memastikan Ahok akan mengisi posisi di BUMN bidang tertentu. Isu beredar Ahok akan mengisi posisi sebagai bos Pertamina.
"Kita sudah tawarkan lah pasti, di bidang apa yang bisa beliau lakukan," imbuh Arya.
Baca: Jokowi Benarkan Ahok Gabung BUMN, Staf Menteri BUMN Sebut Sosok BTP Dibutuhkan
Arya juga belum dapat memastikan kapan Ahok akan duduk sebagai bos BUMN. Sebab, harus melalui prosedural terlebih dahulu. Yang pasti Ahok sudah menerima tawaran tersebut. "Pak Ahok sudah menerima," tutur Arya.