Stanislaus Riyanta: Serangan Bom di Medan Dipicu Tewasnya Pemimpin ISIS, Muncul Aksi Balas Dendam
bom di medan terjadi karena ISIS balas dendam atas kematian pimpinannya. serangkaian teror bom terjadi di Indonesia. termasuk Kartasura Solo
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Sarinah
Kasus bom juga terjadi di Sarinah, Januari 2019 lalu.
DIberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Dian Juni Kurniadi (25), terduga pelaku teror bom di Pos Polisi Sarinah dan Starbucks di Jalan MH Thamrin adalah anak cerdas dan pintar.
Rupanya siswi di SMK Negeri 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Dian tercatat sebagai lulusan pada 2008 dan nilainya sangat memuaskan.
Dian, meski pendiam, tapi merupakan siswa cerdas, kreatif dan berprestasi, bahkan kerap memperoleh rangking satu di kelasnya.
"Memang benar dia merupakan alumni siswa SMKN 1 Adiwerna jurusan permesinan elektro. Dian lulus 2008 lalu," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Adiwerna, Rahmat, Senin (19/1/2016).
Surabaya
Diberitakan Tribunnews.com, satu anggota polisi yang menjadi korban ledakan bom di Polrestabes Surabaya merupakan putra Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar, Juari.
Korban atas nama Bripda Ahmad Muaffan Alaufa.
"Iya, anak saya juga ikut terkena ledakan bom di Polrestabes Surabaya," kata Juari saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Senin (14/5/2018) petang.
Penyerangan Wiranto
Melalui Tribunnews.com, diberitakan Menko Polhukam Wiranto diserang dua orang tak dikenal dalam kunjungan kerjanya di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019) siang.
Pihak Biro Kumsidhal (Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan) Kemenko Polhukam menjelaskan bahwa Wiranto ke Pandeglang dalam rangka peresmian gedung kuliah sebuah universitas swasta.
“Pukul 09.00 WIB Menko Polhukam meresmikan gedung kuliah bersama di Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) di Pandeglang, Banten,” ungkap pihak Biro Kumsidhal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.