Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berkaca dari Bom Bunuh Diri di Medan, Ini Saran DPR untuk Cegah Generasi Milenial Jadi Teroris

Perlu cara yang lebih komprehensif, konkrit dan menyasar semua kalangan, khususnya kaum milenial

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Berkaca dari Bom Bunuh Diri di Medan, Ini Saran DPR untuk Cegah Generasi Milenial Jadi Teroris
Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau
Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi VIII DPR RI mengecam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) kemarin.

Apalagi, pelaku bom bunuh diri atas nama RMN (24), masih tergolong generasi milenial.

Baca: Malam Sebelum Dedek Lakukan Bom Bunuh Diri, Sang Istri Sampaikan Keinginan Jualan Kerupuk

Artinya, generasi muda menjadi sasaran teroris dalam melancarkan aksinya.

"Tindakan yang sangat biadab dan perlu penanganan khusus. Teroris itu memang nyata keberadaanya.
Harus ada upaya serius dalam menangani terorisme yang berbasis pada pemahaman keagamaan yang salah," ujar wakil ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily, saat berbincang-bincang dengan Tribunnews.com di ruang kerjanya, kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Untuk menangani terorisme, menurut dia, deradikalisasi tidak cukup dilakukan secara formalitas, berupa seminar dan pelatihan-pelatihan.

Baca: Rumah Diduga Milik Guru Ngaji Pelaku Bom Bunuh Diri Digeledah, Ditemukan Pipa dan Busur Panah

Perlu cara yang lebih komprehensif, konkrit dan menyasar semua kalangan, khususnya kaum milenial.

Berita Rekomendasi

Berikut wawancara khusus Tribunnews.com dengan wakil ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily, saat berbincang-bincang dengan Tribunnews.com di ruang kerjanya, kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/11/2019), terkait penanganan terorisme yang sudah menyasar generasi milenial:

Bagaimana menilai program deradikalisasi yang selama ini dijalankan. Apakah sudah mampu mengatasi radikalismendan terorisme di Indonesia?

Tim gabungan Inafis dan Labfor melakukan olah TKP di depan gedung Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan enam orang mengalami luka-luka, empat diantaranya personel kepolisian. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Tim gabungan Inafis dan Labfor melakukan olah TKP di depan gedung Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan enam orang mengalami luka-luka, empat diantaranya personel kepolisian. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Konsep deradikalisasi harus terus dilanjutkan dan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit dan langsung bisa menjangkau semua kalangan.

Deradikalisasi harus dilakukan secara sistematis dan menjangkau semua kalangan, khususnya kepada mereka yang gampang sekali terpapar radikalisme. Biasanya itu orang-orang yang memiliki pengetahuan keagamaan yang belum sepenuhnya mendalam.

Mereka ini gampang terpapar paham keagamaan yang salah, seperti melakukan bom bunuh diri sebagai upaya mencapai tiket ke surga. Saya kira pemahaman keagaam seperti itu adalah salah.

Deradikalisasi seperti apa yang harus dilakukan untuk itu?

Tidak bisa dilakukan secara formalitas saja, ya seperti melakukan seminar dan pelatihan-pelatihan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas