Ridwan Kamil Klarifikasi Polemik Proyek Kolam Renang Rumah Dinas Gedung Pakuan: Sesuai Kebutuhan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan klarifikasi soal proyek kolam renang pribadi yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 900 juta di rumah dinasnya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan klarifikasi soal polemik proyek kolam renang pribadi yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 900 juta di rumah dinasnya (Gedung Pakuan).
Dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (17/11/2019), Ridwan Kamil menilai pengadaan fasilitas kolam renang di rumah dinas Pakuan diperlukan sebagai sarana olahraga di tengah kondisi cedera kaki yang dialami dirinya.
"Jadi penambahan fasilitas itu sesuai kebutuhan, kebutuhannya sangat nyata, saya itu kaki saya cedera yang kiri," ujar Ridwan Kamil.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya diberikan saran oleh dokter agar tetap fit sebagai Gubernur Jawa Barat dan tidak diperbolehkan olahraga yang bersifat impact.
"Dokter menyarankan supaya fit sebagai Gubernur Jawa Barat tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact gitu ya, lari, loncat-loncat dan sebagainya, harus terapi dengan namanya berenang," ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat menegaskan dalam perbaikan Gedung Pakuan, ia mengarahkan untuk pembuatan kolam renang dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Namun, bagian dari pembangunan kolam renang di Gedung Pakuan tersebut merupakan bagian dari revitalisasi.
Fasilitas kolam renang sebagai sarana olahraga yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 900 juta.
Baca: Soal Kolam Renang Rp1,5 M di Rumah Dinas Ridwan Kamil, Ini Tanggapan Politikus Nasdem
Pemerintah provinsi Jawa Barat merevitalisasi Gedung Pakuan yang merupakan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Revitalisasi dilakukan disejumlah sudut Gedung Pakuan mulai dari taman, kolam ikan hingga pembangunan kolam renang renang sebagi fasilitas olahraga.
Secara keseluruhan untuk Gedung Pakuan Pemprov Jawa Barat akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4 miliar sudah termasuk untuk pembangunan kolam renang sebesar Rp 900 juta.
Ridwan Kamil juga membantah proyek kolam renang tersebut bersifat menghamburkan uang negara.
Alasannya, sudah sesuai kebutuhan semua fasilitas yang dibangun di Gedung Pakuan.
"Jadi tujuannya itu, pertama tidak menghambur-hamburkan uang negara sesuai kebutuhan. Kedua yang namanya urusan Pakuan akan berlangsung setiap tahun karena ini bangunan bersejarah yang harus dirawat disempurnakan," ujar Ridwan Kamil, dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan proyek revitaliasasi Gedung Pakuan wajar dilakukan mengingat hampir 20 tahun gedung bersejarah itu tak dilakukan perbaikan.
Menurutnya, bangunan tua tersebut sudah berusia hampir 200 tahun yang memiliki ukuran besar seluas 2,3 hektare.
Penambahan fasilitas seperti ini pun lumrah dilakukan, seperti yang pernah dibangun oleh beberapa gubernur sebelumnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)