Tergerusnya Perolehan Kursi di DPR Jadi Motivasi Bagi PPP Untuk Islah
Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Hamzah Haz mengatakan keprihatinannya atas perolehan kursi partai berlambang kakbah pada Pileg 2019.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Sekretaris Jenderal PPP versi Muktamar Jakarta, Sidarto mengakui bahwa semua unsur hadir dalam pertemuan hari ini termasuk kedua kubu yang berseteru.
Baca: Dua Ketua Umum Absen pada Pertemuan Politisi Senior PPP di Kediaman Hamzah Haz
Ketua umum masing-masing kubu yaitu Suharso Monoarfa dan Humphrey Djemat tak hadir dalam acara tersebut.
“PPP versi Pak Suharso terlihat hadir seperti Emron Pangkapi, Rusli Effendi, lalu dari kami (versi Jakarta) juga banyak yaitu Yunus Razak dan Lukman Hakiem. Lalu ada unsur Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) dan Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah), fan lain-lain,” ungkap Sidarto.
Ia mengatakan bahwa pertemuan hari ini adalah upaya untuk mewujudkan islah di antara kedua kubu sebagai upaya memajukan PPP.
Karena menurutnya banyak pihak yang mulai was-was dengan capaian PPP di Pileg 2019 yang hanya memperoleh 4,52 persen suara.
“Solusi dari semua masalah PPP ini adalah keharusan menggelar muktamar dan menjadikannya sebagai momen islah nasional sampai akar rumput. Perolehan suara itu memang menjadi salah satu yang dievaluasi,” terangnya.
Lebih lanjut pihaknya siap bekerja sama dengan kepengurusan PPP versi Muktamar Surabaya dalam menggelar muktamar selanjutnya.
“Mengenai penyelenggaraan muktamar adalah hak dari kepengurusan yang mengikuti Pemilu. Kami hanya minta ikut dilibatkan dalam upaya islah nasional tersebut,” ucapnya.
Menurut Sidarto Muktamar diperkirkan akan berlangsung awal Desember 2019 mendatang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.