Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku

Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Daryono
zoom-in Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)
Lokasi penyiraman air keras di Kembangan Jakarta Barat, Jumat (15/11/2019) 

Fakta Terbaru Penyiraman Air Keras di Jakarta: Sudah Empat Kali Beraksi hingga Dugaan Motif Pelaku

TRIBUNNEWS.COM - Polisi terus memeriksa FY (29), tersangka pelaku penyiraman air keras di tiga lokasi wilayah Jakarta Barat.

FY diketahui menyiramkan air keras yang berbahan dasar soda api dan air.

FY melakukan penyiraman air keras kepada sejumlah perempuan.

Diketahui, selama beraksi FY memilih korban dan lokasi penyiraman secara acak.

Berikut fakta terbaru penyiraman air keras di Jakarta Barat yang berhasil dirangkum Tribunnews.com dari berbagi sumber.

1. Sudah empat kali melakukan aksi

Polisi telah memeriksa FY (29), pelaku penyiraman air keras di tiga lokasi wilayah Jakarta Barat, setela di tangkap pada Jumat (15/11/2019) kemarin. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan penyiraman air keras agar orang lain merasakan derita kurangnya perhatian yang dialaminya. (KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi)
Polisi telah memeriksa FY (29), pelaku penyiraman air keras di tiga lokasi wilayah Jakarta Barat, setela di tangkap pada Jumat (15/11/2019) kemarin. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan penyiraman air keras agar orang lain merasakan derita kurangnya perhatian yang dialaminya. (KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi) (kompas.com)
Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, teror penyiraman air keras belakangan terjadi di tiga wilayah di Jakarta Barat.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan, penyiraman pertama yang dilakukan pelaku di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat tidak menimbulkan korban (3/11/2019).

"Dari pengembangan yang dilakukan penyidik, ternyata sebelumnya tanggal 3 November, FY pernah sekali lagi (menyiramkan air keras). Namun, soda apinya sedikit, jadi tidak terdampak, tidak ada korban, dan tidak ada yang melapor," ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019) yang dikutip dari Kompas.com.

Aksi kedua terjadi pada dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat.

Korban A dan PN diserang pelaku misterius dengan menggunakan air keras.

Aksi penyiraman itu terjadi saat kedua korban pulang sekolah, Selasa (5/11/2019).

Ketiga aksi serupa juga menimpa seorang penjual sayur keliling bernama Sakinah (60).

Perempuan paruh baya itu disiram air keras pelaku misterius di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2019) malam.

Keempat penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat.

Mereka disiram air keras di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/11/2019).

Saat kejadian, keeenam korban baru saja pulang dari sekolah.

2. Dugaan motif pelaku

Dugaan sementara berdasarkan keterangan FY, dia melakukannya karena kurang mendapat perhatian dari sang kakak.

"Korbannya kan perempuan semua, baik siswi maupun ada ibu-ibu. Kenapa korbannya perempuan semua? Kerena kakaknya ini perempuan. Versi dia (tersangka FY), kakaknya kurang memperhatikan. Saya katakan ini motif sementara," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).

Sebelumnya pelaku sempat mengaku melakukan penyiraman air keras agar orang lain merasakan seperti penderitaan yang dialaminya.

"Jadi kalau pelaku mau sembuh katanya harus begitu (menyiram air keras). Jadi orang pengen merasakan apa yang dia (pelaku) rasakan," kata Panit 2 Jatanras Polda Metro Jaya, AKP Adhi saat di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/11/2019).

3. Pernyataan tersangka tidak sesuai dengan penyelidikan

Pernyataan tersangka telah sempat dibantah oleh sang kakak.

Sehingga hingga kini polisi tengah memeriksa tersangka secara intensif guna mengungkap motif di balik penyiraman itu.

"Sudah dicek sama penyidik, kakaknya itu memperhatikan. Jadi, penyidik masih mendalami untuk tahu motif sebenarnya," ungkap Gatot.

4. Kata Psikolog

Psikolog Klinis, Kasandra Putrantro yang dilibatkan kepolisian dalam pemeriksaan mengatakan, pelaku mengaku pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3, beberapa tahun lalu.

Dalam insiden tersebut, pelaku kekurangan uang untuk membiayai pengobatan.

Ia merasa kurang diperhatikan.

"Lalu mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan," kata Kasandra.

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela/Muhammad Isa Bustomi)

 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas