Pro Kontra Jadi Bos BUMN, Berikut Prestasi dan Kontroversi Ahok
Pro kontra menjadi bos di BUMN, berikut prestasi dan kontroversi dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
Pada 2016 Ahok mendapatkan gelar The Most Inspiring oleh Indonesia Green Award.
Di tahun yang sama Ahok mendapatkan empat penghargaan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dikutip dari https://id.wikipedia.org/;
1. Kategori Provinsi dengan Perencanaan Terbaik,
2. Provinsi dengan Perencanaan Inovatif,
3. Provinsi dengan Perencanaan Progresif,
4. Tingkat pencapaian MDGs tertinggi tahun 2015.
Dikutip dari Kompas.com, pada 2019 Ahok diberikan penghargaan Rooseeno Award IX-2019, Ahok dinilai memiliki etos kerja dan berintegritas tinggi.
Sementara prestasinya Ahok dalam pembenahan banjir, ia berhasil melakukan normalisasi Sungai Ciliwung, Kali Sunter, Waduk Rawa Badung, dan Waduk kebon Melati.
Dalam penataan ruang Ahok juga telah menata kawasan Kalijodo yang sebelumnya merupakan tempat prostitusi disulap menjadi taman publik, menata kawasan pasar ikan, Kampung Pulo dan Bukit Duri.
Semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Ahok juga banyak merelokasi warga ke rumah susun.
Kebijakan Ahok lainnya yang juga menjadi prestasi yakni banyaknya perusahaan yang mau membantu pembangunan di Ibu Kota menggunakan dana corporate social responsibility (CSR).
Kontroversi
Meski memiliki banyak prestasi, namun tak jarang kebijakan Ahok juga kental akan konflik dan memicu kontroversi.
Dikutip dari https://id.wikipedia.org/ Ahok sempat terlibat dalam masalah pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.