Bank Dunia Berikan Delapan Rekomendasi untuk Peningkatan Pendidikan Indonesia
Dalam audiensi tersebut, Utusan Bank Dunia Bidang Pendidikan, Noah Bunce Yarrow, memaparkan delapan rekomendasi untuk kemajuan dunia pendidikan di
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Dunia melakukan audiensi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait evaluasi dan rencana koordinasi untuk kerja sama layanan pendidikan “The Promise of Education in Indonesia”.
Dalam audiensi tersebut, Utusan Bank Dunia Bidang Pendidikan, Noah Bunce Yarrow, memaparkan delapan rekomendasi untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Rekomendasi ini diberikan karena menurut Noah masih terdapat ketimpangan pendidikan di Indonesia. Meski, dirinya mengakui peningkatan dunia pendidikan di Indonesia melesat cukup cepat.
"Ini merupakan presrasi yang besar tapi ketimpangan ini terus meningkat. Tantangan ini perlu dihadapi dengan cepat," ujar Noah di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Rekomendasi pertama dari Bank Dunia adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini dilakukan karena menurut Noah, sebagian besar siswa di Indonesia tidak belajar seperti yang seharusnya.
Baca: Kemendikbud Pertahankan Sistem UTBK Pada SBMPTN Tahun Depan
Noah menyarankan Kemendikbud dapat mengurangi dan merevisi indikator-indikator Standar Nasional Pendidikan untuk fokus pada aspek yang terukur dan dapat diamati dalam proses pendidikan yang terkait erat dengan aspek pembelajaran.
"Rekomendasi kami adalah pemerintah Indonesia dapat memastikan bahwa siswa setidaknya mencapai standar. Minimal pembelajaran dan pengembangan diri siswa di setiap jenjang sistem pendidikan," tutur Noah.
Rekomendasi kedua adalah memberikan pembelajaran bagi semua masyarakat di semua wilayah. Menurutnya pembelajaran dapat diberikan dengan memetakan wilayah yang membutuhkan bantuan pendidikan lebih besar.
Selanjutnya, rekomendasi ketiga adalah untuk memulai lebih awal atau sejak dini. Menurut Noah, saat ini hanya 38,5 persen anak-anak usia 3-6 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan anak usia dini di Indonesia.
"Rekomendasi kami, pemerintah melalui oleh Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag) perlu mengambil langkah untuk meningkatkan akses pada pendidikan usia dini yang bermutu," ucap Noah.
Baca: Kemendikbud Berikan Penghargaan Anugerah Kihajar 2019 Kepada 16 Kepala Daerah
Hal tersebut dapat diimplementasikan untuk setiap anak dengan membuat kebijakan tentang program wajib belajar dua tahun pra-pendidikan dasar. Serta mengembangkan roadmap untuk mencapai hal ini pada 2030.
Rekomendasi keempat ada melayani semua orang. Menurut Noah, diperlukan pemerataan pemberian akses pendidikan sejak dini terutama untuk siswa berkebutuhan khusus atau difabel.
Noah melanjutkan rekomendasi kelima adalah meningkatkan kemampuan mengajar guru. Menurut Noah, tanpa pengajaran yang lebih baik secara konsisten, siswa di Indonesia tidak akan memperoleh dasar yang kuat untuk mendapatkan keterampilan kerja.
Rekomendasi keenam adalah meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja. Menurut Noah, Indonesia memiliki kondisi yang baik untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi kualitas tenaga kerja masih rendah.
"Rekomendasi kami denga bekerja sama lintas kementerian, pemerintah dapat memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi (TVET) dan pendidikan tinggi," ungkap Noah.
Baca: Kemendikbud Umumkan 2.196 Formasi CPNS 2019, Catat Persyaratannya, Pendaftaran Mulai 13 November
Selain itu, rekomendasi yang ketujuh adalah mengelola pendidikan untuk peningkatan kinerja.
Rekomendasi dari Bank Dunia adalah pemerintah dapat meminta pertanggungjawaban pemangku kepentingan dan pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menetapkan Indeks Kualitas Pendidikan.
Rekomendasi yang terakhir adalah menyelaraskan lembaga untuk pembelajaran. Menurut Noah, diperlukan dukungan untuk meningkatkan lembaga pembelajaran di berbagai wilayah.