Mendikbud Nadiem Makarim Satu-satunya Wakil Indonesia yang Masuk Daftar Time 100 Next 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim masuk ke dalam daftar Time 100 Next 2019 dari kategori 'Leaders'.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim masuk ke dalam daftar Time 100 Next 2019 dari kategori 'Leaders'.
Nadiem Makarim menjadi satu-satunya tokoh asal Indonesia yang masuk dalam daftar bergengsi itu.
Dalam keterangan yang tercantum di laman resmi Time, nama Nadiem digambarkan sebagai sosok pengusaha yang baru terpilih menjadi menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo.
Wakil Direktur Pusat Studi Strategis dan Internasional Brian Harding menyebut Nadiem merupakan sosok pengusaha muda yang cerdas dalam susunan kabinet.
Ia disebut akan banyak berperan memajukan generasi muda melalui sistem pendidikan untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.
Baca: Permudah Penumpang Pindah Moda Angkutan di Pelabuhan, Pelni Gandeng Gojek dan Grab
Baca: Coba Kuliner di Festival Promo Mamimumemo 2, Pelanggan Diganjar Mobil
Baca: Perluasan Kerjasama Allianz, Gojek, dan PasarPolis Beri Asuransi Perjalanan
Baca: Mitra Gojek Dapat Diskon 50 Persen Makan dan Minum di Pojok Swadaya
Nadiem sebelum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Gojek.
Berikut fakta seputar Nadiem Makarim.
1. CEO Gojek
Nadiem Makarim merupakan pendiri sekaligus CEO Gojek sebelum menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Gojek yang dikenal sebagai perusahaan start up kini telah berstatus decacorn.
Ia mendirikan Gojek bersama rekan-rekannya pada tahun 2015. Nadiem mendirikan Gojek lantaran sering naik ojek dan mengetahui potensi pasar yang ada di dunia ojek.
2. Lulusan Harvard
Nadiem menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di Singapura.
Nadiem melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat. Jenjang strata satu ia tempuh di Brown University jurusan Hubungan Internasional.
Ia juga sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris. Setelah menyabet gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem melanjutkan S2 ke almamater sang ayah, Universitas Harvard, hingga meraih gelar Master of Business Administration.