Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua KPK Singgung Yugoslavia ke Pegawai Soal Nasionalisme

Agus menyatakan perpecahan yang terjadi di Yugoslavia lantaran menguatnya perbedaan suku dan agama.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketua KPK Singgung Yugoslavia ke Pegawai Soal Nasionalisme
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua KPK, Agus Rahardjo memberikan keterangan terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019) malam. KPK menetapkan 6 orang sebagai tersangka yang salah satunya anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Dhamantra terkait kasus dugaan suap impor bawang putih dengan barang bukti uang 50 ribu USD dan bukti transfer. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengingatkan para pegawai mengenai perpecahan yang terjadi di Yugoslavia.

Hal ini disampaikan Agus saat membuka 'Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri' di Gedung Penunjang KPK, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019).

Agus menyatakan perpecahan yang terjadi di Yugoslavia lantaran menguatnya perbedaan suku dan agama.

"Akibatnya, saat ini setidaknya terdapat tujuh negara yang berdiri dari pecahan Yugoslavia," kata Agus.

Baca: Ketua KPK Ingatkan Pegawai, Pakai Kopiah Haji Pas ke Masjid Saja, Jangan Saat Kerja

Agus mengatakan perpecahan yang terjadi di Yugoslavia telah menelan korban jiwa yang jumlahnya tak sedikit.

Untuk itu, Agus meminta para pegawai KPK memperkuat rasa nasionalisme dengan memegang teguh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang telah digariskan para pendiri bangsa.

"Kita hari ini sebetulnya menikmati founding father kita yang sudah sepakat menggariskan Pancasila menggariskan Bhinneka tunggal Ika," katanya.

Baca: Gus Muwafiq Berikan Ceramah Kebangsaan di KPK, Jadikan Yunani Sebagai Contoh

Berita Rekomendasi

Dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, kata Agus, bangsa Indonesia masih berdiri dengan kokoh.

Padahal, kata Agus, Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, bahasa dan lainnya.

"Tujuan kita memang ingin mempertebal rasa kebangsaan kita. KPK dari berdiri untuk memperkuat eksistensi NKRI. Itu harus ditanamkan di benak kita masing-masing. Merawat Indonesia yang sebesar ini sungguh beratnya luar biasa, sangat kompleks dan sangat kompetitif," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas