UAS Datangi KPK untuk Penuhi Undangan Tausiyah, Berikan Ceramah Bertema Integritas
Ustaz Abdul Somad yang biasa disebut UAS mengahadiri undangan KPK mengisi tausiyah kepada para pegawai KPK. Ia memberikan ceramah bertema integritas.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pendakwah Ustaz Abdul Somad atau kerap disebut UAS mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berbeda dengan seseorang yang dipanggil KPK pada umumnya, kehadiran Ustadz Abdul Somad terlihat tidak didampingi petugas.
Ustaz Abdul Somad datang ke Gedung KPK pada waktu salat Zuhur, Selasa (19/11/2019).
Ustaz Abdul Somad hadir ke kantor KPK untuk memenuhi undangan mengisi tausiah kepada para karyawan atau pegawai KPK.
Dalam ceramahnya, UAS mengambil tema integritas.
UAS juga memberikan pesan kepada lima pimpinan KPK terpilih.
UAS mengatakan siapun nanti yang diberi amanan, negeri kita akan tetap aman dan damai kalau dilaksanakan dengan amanah, amanah itu akan ditanya oleh Allah.
Selain itu, UAS berharap tidak hanya kepada lima pimpinan KPK terpilih tapi juga untuk seluruh pejabat publik lainnya.
"Saya sebagai seorang dai masuk ke kantor, keluar kantor BUMN, dinas, kemudian Badan Petanahan, dan tadi pagi di Direktorat Keuangan TNI. Kemudian pula pada siang hari ini salat Zuhur setelah itu ada kajian dalam rangka penguatan mental."
"Kalau di TNI ada bintal (pembinaan mental), di kantor-kantor juga ada penguatan sesuai dengan agama kita masing-masing, maka di KPK ada tausiyah ada pengajian untuk menguatkan keyakinan agar apa yang kita lakukan adalah ibadah," tutur UAS saat dijumpai awak media, melansir dari KompasTV.
Ia berharap, para awak media yang menjumpainya pun juga turut menebarkan berita kebaikan.
"Dan mudah-mudahan sahabat-sahabat juga yang menebarkan berita kebaikan, kebenaran, yang menunjukkan hak yang bathil ini juga bagian dari kawan-kawan pers," harap UAS mengatakan.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan berharap Indonesia menjadi negeri yang baik.
"Saya ucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan dengan menebarkan kebaikan negeri kita tetap menjadi negara kesatuan republik Indonesia yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur (negeri yang baik dengan Rabb Yang Maha Pengampun)," pungkas UAS menjelaskan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.