Haris Azhar Kritisi Pemerintahan Jokowi Jilid 2: Satu Bulan Masih Sibuk Sendiri
Dalam acara Mata Najwa Rabu 20/11/2019, Haris Azhar kritisi pemerintahan Jokowi yang sudah satu bulan. Menurutnya, pemerintah masih sibuk sendiri.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Dalam acara Mata Najwa episode 'Membaca Jokowi Jilid 2' yang tayang Rabu malam, (20/11/2019), Direktur Lokataru Haris Azhar hadir menjadi satu di antara pembicara.
Dirinya pun tampak mengkritisi pemerintahan Jokowi yang berjalan tepat satu bulan.
Dilansir dari YouTube Mata Najwa, menurut Haris Azhar, pemerintahan Jokowi dinilai masih belum berjalan optimal.
"Sibuk pada diri sendiri aja," tuturnya.
Dalam artian, pemerintah masih menikmati momentum politik yang ada.
Baca : POPULER! Ekspresi Ustaz Yusuf Mansur saat Dengar Cerita Korban First Travel Nabung 7 Tahun
Dari pengamatan Haris, pemerintah masih mencoba membagi - bagi dan mengisi kursi - kursi jabatan dalam pemerintahan yang masih kosong belum terisi.
"Masih pada momentum mereka ini masih happening mereka masih senang," katanya
"Masih mencoba bagi -bagi, mengisi kursi - kursi runutan dibawahnya," jelasnya.
"Masih mencoba quick win. Gaya - gaya quick win. Memunculkan frase kata 'celana cingkrang', 'IMB mau dihapus'," tegasnya.
Baca : Sudah Daftar CPNS 2019? Pahami Perubahan Passing Grade dan Masa Sanggah
Haris Azhar mengatakan pemerintah belum masuk ke wilayah subtansi, zona - zona yang masyarakat tertekan dan terdesak oleh kebijakan - kebijakan pemerintahan lima tahun yang lalu.
"Tapi menurut saya belum masuk kewilayah, zona - zona subtansi,yang masyarakat sibuk, represi terdesak oleh kebijakan-kebijakan yang berjalan lima tahun lalu, masih berharap dalam konteks negara dan warganegara," " tegasnya.
Baca : Disebut Najwa Shihab Lebih Bijaksana, Fahri Hamzah: Keinginan Mengajak Semua Orang Masuk ke Tengah
Masyarakat yang merasa terdesak karena kebijakan lima tahun lalu berharap ada perbaikan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
"Yuk periode kedua diperbaiki?," tuturnya.
Namun, Haris Azhar menerangkan dalam satu bulan pemerintahan Jokowi masih sibuk merombak posisi - posisi jabatan.
"Tapi kemarin sebulan ini masih sibuk, ada soal merombak posisi orang - orang, masih sibuk soal Ahok," katanya.
Haris menyoroti, isu Ahok yang ramai dibicarakan tersebut membuat banyak orang fokus pada sosok Ahok dan posisi - posisi yang diisukan.
"Orang - orang tersedot dengan sosok, posisi A apa, posisi B," ungkapnya.
Haris Azhar hadir bersama enam narasumber lainnya di Mata Najwa, yakni Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Partai Koalisi PDI-P Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Irma Suryani Chaniago , Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia Djayadi Hanan, dan Fadli Zon yang nampak belum hadir di sesi pertama.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)