Kabar Ahok Masuk BUMN, Peneliti Politik: Berpotensi Menghidupkan Kembali Cebong & Kampret
Peneliti politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno mengomentari masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Perusahaan BUMN.
Editor: Lita Andari Susanti
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno mengomentari masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Perusahaan BUMN.
Menurutnya Ahok merupakan sosok yang sanagt kontroversial.
Hal ini dibuktikan dengan adanya penolakan jika Ahok menjadi pimpinan BUMN dari sejumlah pihak.
"Ahok adalah sosok yang cukup kontroversial. Buktinya ketika nama Ahok kemudian di-sounding akan menjadi bagian dari keluarga besar BUMN penolakan ada di mana-mana," ujar Adi, dilansir tayangan di kanal Youtube Kompas TV.
Sejumlah pihak yang menolak Ahok masuk BUMN meliputi serikat pekerja Pertamina, PA 212, dan sejumlah ekonom.
"Serikat pekerja Pertamina menolak, banyak ekonom yang juga meragukan, bahkan PA 212 ini ngancam gitu," sambungnya.
Tak hanya mendapatkan penolakan, masuknya Ahok ke BUMN juga akan menghidupkan kembali gagasan soal cebong dan kampret yang saat ini sudah mulai mereda.
"Justru ini berpotensi untuk menghidupkan kembali cebong dan kampret yang sebenarnya sudah mulai ke tengah," tuturnya.
Oleh karena itu, Adi mengatakan jika ada baiknya pemerintah memilih pejabat BUMN yang tidak mempunyai unsur masalah.
"Itu artinya kalau ingin menjaga suasana batin negara, kita pilihlah pejabat-pejabat BUMN yang memang jauh dari unsur-unsur masalah. Kok seakan-akan bangsa ini tidak ada orang lagi, seakan-akan tidak ada yang memiliki kapasitas dan integritas seperti Ahok," pungkasnya.