Tolak Ahok Jadi Bos BUMN, Rizal Ramli: Dramanya Doang yang Gede, tapi Kemampuan Mengecewakan
Masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tuai penolakan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
![Tolak Ahok Jadi Bos BUMN, Rizal Ramli: Dramanya Doang yang Gede, tapi Kemampuan Mengecewakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rizal-ramli-ahok-17112019.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kabar masuknya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menuai penolakan dari beberapa pihak.
Di antaranya datang dari Pakar Ekonomi Rizal Ramli yang mengatakan bahwa kemampuan Ahok hanya kelas Glodok yang tidak memiliki pengalaman korporasi.
Rizal Ramli memberikan tanggapannya dalam acara Kabar Petang unggahan kanal YouTube tvOneNews, Rabu (20/11/2019).
"Sebetulnya istilah itu, istilah bercanda kelasnya kelas Glodok, di Glodok itu banyak pengusaha bagus-bagus, hebat-hebat, ulet tapi dalam transaksi bisnisnya biasanya saling percaya cukup tanda tangan sedikit saja sudah oke semua," terang Rizal Ramli.
Lebih lanjut, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa dalam kasus pengangkatan Ahok tidak bisa dilakukan semudah itu.
![Rizal Ramli](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rizal-ramli29.jpg)
"Nah di perusahan skala besar, BUMN skala internasional, enggak bisa transaksi atau deal itu hanya dengan secarik kertas dan tanda tangan, harus ikuti prosedurnya karena kalau nggak itu ada masalah," terangnya.
Selain itu, Rizal Ramli menilai bahwa Ahok masih memiliki banyak masalah hukum.
"Nah Ahok kan masih punya banyak masalah hukum, kasus Rumah Sakit Sumber Waras, beli bus rongsokan dan sebagainya," jelasnya.
Kemudian, Rizal Ramli menjabarkan beberapa masalah yang dilakukan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Rizal Ramli menilai Ahok tidak sukses dalam mengurus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Ahok pernah jadi Gubernur di DKI Jakarta, waktu dia masuk dia bikin heboh dia jelek-jelekin BUMD, 'manajemennya nggak bagus', dia ganti dengan 30 orang anak muda, konco-konconya Ahok, tapi ternyata juga tidak ada hasilnya," terang Rizal Ramli.
"Setelah berapa tahun tidak ada perbaikan kinerja yang bagus, kalau Ahok punya pengalaman eksekutif pasti dari pergantian terjadi perbaikan," tambahnya.
Selanjutnya, Rizal Ramli memberikan contoh lain soal LRT.
"Contoh lain, saya ikuti sidang kabinet, Ahok ngotot supaya LRT itu pakai rel yang lebar, padahal ini LRT hanya di dalam kota, nah sekarang ternyata yang terjadi LRT punya banyak masalah," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.