Dari Anugerah 'Santri of The Year 2019', Santri Harus Jadi Agen Pemersatu Bangsa
Santri harus menjadi agen pemersatu bangsa d itengah perkembangan teknologi informasi dan perubahan budaya yang mengiringinya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Santri harus menjadi agen pemersatu bangsa d itengah perkembangan teknologi informasi dan perubahan budaya yang mengiringinya.
Indonesia beragam suku, bangsa, agama, ras, dan golongan. Namun sekarang ada yang lebih mudah memecah belah, yakni perbedaan pendapat yang diekspresikan melalui media sosial.
“Indonesia, dengan berbagai macam keragamannya, jangan sampai kita tercerai berai, kita harus tetap menjadi satu bangsa yang utuh, baik utuh secara teritorial, utuh secara kebangsaan, utuh sebagai negara kesatuan republik Indonesia,” papar Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Siti Mukaromah, dalam acara Penganugerahan Santri of The Year dan Sosialisasi 4 pilar, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (21/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Erma mengajak kepada seluruh hadirin, terutama para santri untuk terus menerus bahu membahu demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa, serta jangan sampai menyerah dalam belajar ataupun mengaji.
“Santri nggak boleh bodoh. Santri harus pinter. Santri nggak boleh terbelakang, santri harus mampu berdiri dibarisan terdepan dalam berkontribusi memajukan bangsa,” ujarnya.
Santri Of The Year 2019 diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) secara rutin setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 22 Oktober.
Penganugerahan Santri Of The Year 2019 diberikan kepada para tokoh santri dan pesantren yang dinilai mampu memberikan inspiratif, gagasan, menginovatif dan kerja nyata serta berkarya dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Pada tahun ini, penghargaan juga diberikan kepada para tokoh santri dan pesantren, yakni Gus Azmi (Santri Inspiratif Bidang Seni dan Budaya), Gus Miftah (Santri Inspiratif Bidang Dakwah), Dr. H. Asrorun Niam Soleh (Santri Inspiratif Bidang Pendidikan), Achmad Rofiq (Santri Inspiratif Bidang Wirausaha/Entrepreneur) dan Umi Azizah (Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Kabupaten/Kota), dan Chusnunia (Wakil Gubernur Lampung).
Kemudian, Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang (Pesantren Salaf Inspiratif), Pondok Pesantren An-Nur II Malang (Pesantren Modern Inspiratif), Pondok Pesantren Al Ashriyah Nurul Iman Bogor (Pesantren Entrepreneur Inspiratif) dan Pondok Pesantren Madarijul Ulum Lampung (Pesantren Takhassus Inspiratif).
Penghargaan juga diberikan kepada KH. Ahmad Shiddiq (Pahlawan Santri) dan KH. Maimun Zubair (Santri Mengabdi Sepanjang Hayat).