Kementerian Agama Sebut Ada Dua Pesantren yang Terindikasi Terpapar Radikalisme
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Kemenag), Kamaruddin Amin menyebut ada dua pesantren yang diduga terindikasi radikal.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Kemenag), Kamaruddin Amin menyebut ada dua pesantren yang diduga terindikasi radikal.
"Menurut temuan Litbang ada dua (pesantren)," ujar Kamaruddin di Kantor Kementerian Agama RI, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
Namun, ia belum mengetahui kepastian dua pesantren itu apakah benar-benar terpapar radikalisme atau tidak.
Amin menambahkan, Kemenag tentu harus melakukan kajian terlebih dahulu.
Baca: Cara Menteri Agama Fachrul Razi Tumpaskan Radikalisme di Tubuh ASN, Ada Satgas Khusus
"Kemenag juga harus mengajinya dulu, saya baru diberi tahu oleh Litbang tapi saya sendiri belum diberikan data lengkapnya," tuturnya.
Meski demikian, dugaan itu tentu menjadi kekhawatiran semua pihak.
"Saya nanti akan diskusikan juga apa langkah-langkah yang harus kita ambil, tapi itu baru potensi saja, tapi satu saja cukup berbahaya menjadi satu virus," kata Amin.
Baca: Komisi VIII DPR Akan Panggil Kementerian Agama Terkait Kasus First Travel
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi dalam kesempatan yang sama menegaskan, tidak serta merta membubarkan pesantren yang terbukti radikal.
Mantan Wakil Panglima TNI tersebut menuturkan, jalan dialog terbuka dan pembinaan akan diutamakan.
Baca: BNPT Tidak Akan Rilis Data Kementerian, Lembaga, BUMN, dan Kampus yang Terpapar Radikalisme
"Nanti kita amati pelan-pelan kita tidak serta merta membubarkan. Kalau ada indikasi kita bina dengan baik. Kita selalu mencoba semuanya dengan pendekatan musyawarah, ruang dialog itu selalu terbuka," ungkap Fachrul Razi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.