Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi Percaya Berpikir Kritis akan Majukan Indonesia

Staf khusus presiden, Ayu Kartika Dewi meyakini adanya orang - orang yang berpikir kritis akan membuat Indonesia menjadi lebih maju.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
zoom-in Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi Percaya Berpikir Kritis akan Majukan Indonesia
Tangkapan layar instagram @ayukartikadewi
ayu kartika dewi 

TRIBUNNEWS.COM - Staf khusus presiden, Ayu Kartika Dewi meyakini adanya orang - orang yang berpikir kritis akan membuat Indonesia menjadi lebih maju.

Ayu merupakan satu diantara staf khusus yang diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Verranda Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).

Seusai diperkenalkan, staf khusus presiden diberikan kesempatan untuk berbincang - bincang dengan apara awak media.

Dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/11/2019), Ayu mengatakan saat ini Indonesia akan mengalami atau sedang mengalami bonus demografi.

Yakni jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia yang tidak produktif.

Dalam hal ini penting sekali anak - anak muda untuk menjadi penompang Indonesia.

Sehingga menurutnya, kalangan milenial sangat penting memiliki 21s century skill (keterampilan penting di abad 21).

BERITA REKOMENDASI

Satu diantaranya yakni berpikir kritis.

"Kami penting untuk punya 21s century skills, jadi ada 4C mulai dari critical thingking, creativity, communication, colaboration," ujarnya.

Adapun Ayu perumus gerakan SabangMerauke (Seribu Anak Bangsa Merantau unuk Kembali) meyakini Indonesia harusnya dapat lebih maju dengan orang - orang yang memiliki pikiran kritis.

"Kami percaya kalau orang - orang bisa berpikir kritis itu Indoneisa harusnya akan lebih maju," ujar Ayu.

Terlebih Ayu merupakan sosok yang kerap membicarakan terkait persatuan dan kesatuan Indonesia.


Menurutnya kalau orang - orang dapat berpikir kritis Indonesia juga akan menjadi negara yang lebih damai jauh dari konflik sosial.

"Jadi kalau kita ngomongin toleransi itu sebenernya mereka tidak jauh-jauh dari kemampuan orang berpikir kritis," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas