Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Akan Ditetapkan Senin Depan dalam Rapat Pemegang Saham
Menteri Khusus BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pengangkatan Ahok akan dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) Pertamina.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Menurutnya salah jika orang-orang menganggap pendobrak artinya suka marah-marah.
"Karena itu, kenapa kita perlu orang yang pendobrak, pendobrak bukan marah-marah, saya rasa Pak Ahok berbeda," katanya.
Sebab, dengan adanya sosok pendobrak seperti Ahok, Pertamina bisa mencapai targetnya.
"Kita perlu figur pendobrak, agar ini semua berjalan sesuai target," ujarnya.
Erick menjelaskan jika nantinya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina tidak melaksanakan tugas harian seperti para direksi.
"Beliau komisaris utama, kan direksinya yang day to day," kata dia.
Menanggapi adanya penolakan dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Erick menilai pro-kontra itu hal yang wajar.
"Saya rasa kan kalau pro-kontra tidak hanya Pak Basuki, saya sendiri juga ada pro-kontra, Pak Chandra juga ada pro-kontra," ungkapnya.
Baca: Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Erick Thohir: Kita Perlu Figur Pendobrak agar Sesuai Target
Baca: Gaji Ahok Sebagai Komisaris Utama Pertamina Rp 3,2 Miliar, Kalahkan Gaji Gubernur hingga Presiden
Erick berharap untuk memberi kesempatan bekerja dulu kepada Ahok dan Chandra Hamzah, kemudian semua orang bisa melihat hasil dari kinerja tersebut.
"Penting begini, kasih kesempatan kita bekerja, dan lihat hasilnya," katanya.
"Kadang-kadang kan kita suudzon, orang begini-begini tanpa melihat hasil," lanjut Erick.
Dirinya mengatakan, Kementerian BUMN nantinya ingin memberi pelayanan kepada 142 perusahaan BUMN, bukan berdasarkan pada tingkatan jabatan.
"Dari 142 perusahaan, kita harus menjadi bagian kerja sama dengan teman-teman BUMN kita harus men-services, jadi bukan membirokrasikan," ujarnya.
Erick Thohir menyampaikan, para direksi perusahaan BUMN diharapkan mempunyai akhlak yang baik.