Profil Budi G Sadikin, Mantan Dirut PT Inalum yang akan Dampingi Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin akan menjadi wakil Ahok yang menjadi Komisaris Utama. Budi Sadikin telah memiliki banyak pengalaman di BUMN.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Posisi dan jabatan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok di BUMN akhirnya terjawab sudah.
Seperti kabar yang berkembang, Ahok ditempatkan di PT Pertamina.
Dilansir melalui Kompas.com, Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sementara itu Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin akan menjadi Wakil Komisaris Utama.
Ahok yang dinilai sebagai orang baru di BUMN, akan didampingi Budi Sadikin, yang telah memiliki banyak pengalaman di BUMN.
Sepak Terjang Budi Gunadi Sadikin
Sebelum dilantik menjadi Wakil Menteri 25 Oktober 2019 lalu, Budi Sadikin merupakan Direktur Utama (Dirut) PT Inalum.
Budi Budi Sadikin pernah menjabat sebagai Dirut PT Bank Mandiri di tahun 2013-2016.
Ia juga pernah menduduki posisi Staf Khusus Kementerian BUMN tahun 2016-2017.
Saat itu, Kementerian BUMN dipimpin oleh Rini Soemarno.
Pria kelahiran Mei 1964 ini memiliki beragam prestasi mentereng.
Prestasi-prestasi tersebut diraih Budi Sadikin saat menjabat Dirut PT Bank Mandiri hingga saat menduduki posisi Dirut PT Inalum.
Prestasi saat Menjabat Dirut PT Bank Mandiri
Pendidikan ekonomi Budi Sadikin didapatkannya dari Washington University, Amerika Serikat.
Ia menempuh S1 di Bidang Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.
Suami Ida Rachmawati ini juga mendapat Sertifikasi Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Budi Sadikin bergabung di PT Bank Mandiri pada tahun 2006.
Ia menjabat sebagai dirut mulai April 2013.
Dilansir Kompas.com, Budi Sadikin dinilai mampu mempertahankan kinerja Bank Mandiri meski hingga akhir 2014 kondisi perekonomian Indonesia dinilai belum sepenuhnya kondusif.
Ketidakkondusifan perekonomian Indonesia ditunjukkan dengan kenaikan BI rate dan likuiditas yang masih ketat.
Bank Mandiri yang dipimpin Budi Sadikin berhasil menuai kinerja baik sepanjang tahun 2014.
Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan aset, kredit, dan laba di akhir tahun 2014.
Aset Bank Mandiri dalam setahun meningkat Rp 121,9 triliun atau tumbuh 16,6 persen.
Akhir tahun 2013, aset Bank Mandiri berjumlah Rp 733,1 triliun.
Sedangkan di akhir 2014, aset Bank Mandiri berjumlah Rp 855 triliun.
Kredit Bank Mandiri di waktu yang sama juga mengalami pertumbuhan 12,2 persen.
Berjumlah Rp 472,4 triliun di akhir 2013, kredit Bank Mandiri menjadi Rp 530 triliun di akhir 2014.
Sedangkan untuk laba, pada akhir 2014 Bank Mandiri membukukan Rp 19,9 triliun.
Angka tersebut mengalami kenaikan 9,2 persen dari akhir tahun 2013 yang membukukan laba Rp 18,2 triliun.
Pada 2015, Bank Mandiri menjadi bank dengan aset terbesar mecapai Rp 910 triliun.
Grafik perolehan aset Bank Mandiri tersebut selalu mengalami kenaikan dari tahun 2012 yang berada di posisi Rp 640 triliun.
Pada tahun yang sama, laba bersih Bank Mandiri masih melebihi Rp 20 triliun.
CEO Visioner BUMN Terbaik
Budi Sadikin menjabat Dirut PT Inalum pada September 2017.
Budi Gunadi Sadikin (kedua dari kiri) dalam acara Anugerah BUMN 2018 ke-7 (Kompas.com)
Budi Sadikin menggantikan posisi Dirut PT Inalum sebelumnya, Winardi Sunoto yang digeser ke PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company.
Pada 9 Agustus 2018, PT Inalum yang dipimpin Budi Sadikin mendapat penghargaan bergengsi.
Dikutip Kompas.com, Penghargaan tersebut diberikan pada acara Anugerah BUMN 2018 ke-7.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Majalah BUMN Track.
PT Inalum menyabet penghargaan Terbaik I dalam kategori Strategi Pertumbuhan Terbaik BUMN.
Sementara itu, Budi Sadikin terpilih sebagai CEO Visioner BUMN Terbaik.
Peran Pengambilalihan Saham Freeport
Budi Sadikin memiliki peran besar atas kembalinya saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI).
PT Inalum yang dipimpin Budi Sadikin berhasil melunasi divestasi saham PT Freeport Indonesia, dilansir Kompas.com.
Indonesia resmi memiliki 51,2 persen saham PTFI setelah melunasi pembelian saham sebesar 3,85 miliar dollar AS atau setara Rp 55,44 triliun.
Sebelumnya Indonesia hanya memiliki sembilan persen saham.
PT Inalum pimpinan Budi Sadikin pun membentuk struktur agar Pemda Papua dapat menerima dividen yang efisien dan berpotensi mendapatkan pendapatan atas kepemilikan secara tidak langsung di PTFI.
Dari 51,2 persen saham PTFI yang dimiliki oleh Indonesia, Inalum secara langsung memiliki saham PTFI sebesar 26,2 persen. Sementara 25 persen saham akan dimiliki oleh PT Indocopper Investama (PTII) yang sudah berganti nama menjadi PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM).
Direktur Keuangan Baru
Melansir Kompas.com, tidak hanya masuknya Ahok dan Budi Sadikin, PT Pertamina juga memiliki Direktur Keuangan baru.
Ia adalah Emma Sri Martini, mantan Dirut PT Telkomsel
"Juga ada Direktur Keuangan (Pertamina) yang baru, Ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut PT Telkomsel," lanjut Erick Thohir.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Ambaranie Nadia Kemala Movanita/Rakhmat Nur Hakim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.