Ahok Resmi Jadi Komut BUMN, Peniliti Sebut BTP Tangan Kanan Presiden di Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Peneliti Alpa Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman menilai bahwa Ahok adalah seorang pendobrak yang bersih dan punya integritas.
Tanggapan tersebut disampaikan oleh Ferdy Hasiman dalam tayangan Kompas Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube KompasTV, Sabtu (23/11/2019).
Ferdy Hasiman mengatakan bahwa dirinya tidak pernah meragukan kapasitas kemampuan Ahok.
"Pengetahuan saya tentang Ahok tidak pernah meragukan kapasitas seorang Ahok," kata Ferdy Hasiman.
"Ahok adalah pendobrak, dia orang bersih, punya integritas, berani, teliti dan sangat detail. Dalam pengolahan bisnis di Pertamina ini sangat cocok, jadi tipe pendobrak ini sangat cocok," tambahnya.
Ferdy Hasiman menyebut bahwa Ahok adalah tangan kanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pertamina.
"Dan yang paling penting bagi Ahok adalah, Ahok ini adalah the precident man, dia adalah tangan kanan presiden di Pertamina," ungkap Ferdy Hasiman.
Ahok dianggap mampu untuk memperbaiki dan mencapai target-target yang menjadi tujuan Pertamina.
Diketahui sebelumnya, bahwa Menteri Erick Thohir menegaskan target yang harus dicapai Pertamina di bawah Komut Ahok adalah mengurangi impor minyak dan gas (migas).
Ferdy Hasiman menilai bahwa selama ini Komut Pertamina tidak menjalankan tugasnya dengan benar.
Sedangkan presiden punya visi 'Nawacita' yakni kedaulatan di bidang ekonomi dan kedaulatan di bidang energi.
"Nah selama ini Komut yang ditunjuk oleh presiden tidak menjalankan tugasnya dengan benar, nah presiden itu punya cita-cita, punya visi gede yaitu nawacita. Nawacita adalah saripati dari Trisakti Bung Karno, kedaulatan di bidang ekonomi, kedaulatan di bidang energi," ungkap Ferdy Hasiman.
Menurutnya, selama ini negara Indonesia belum berdaulat di bidang ekonomi.