Cerita Aminuddin Ma'ruf Sebelum Diangkat Jadi Staf Khusus Presiden
Mulanya Ma'ruf menerima panggilan telepon dari pihak istana untuk menghadap Jokowi. Panggilan ini terjadi jauh-jauh hari
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aminuddin Ma'ruf membeberkan proses dirinya diangkat sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo.
Mulanya Ma'ruf menerima panggilan telepon dari pihak istana untuk menghadap Jokowi. Panggilan ini terjadi jauh-jauh hari sebelum waktu yang ditetapkan.
Tapi Ma'ruf mengaku sama sekali tak diberitahu apa maksud pemanggilannya ini.
"Pertama kali ditelepon, itu belum diberitahu tugas. Jangankan tugas, posisinya apa juga belum dikasih tahu," kata Ma'ruf di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Baca: Benarkah Gaji Staf Khusus Presiden Rp 51 Juta Per Bulan?
Baca: Lahir Normal, Staf Khusus Jokowi, Angkie Yudustia Tunarungu di Usia 10 Tahun: Dipanggil Gak Nengok
Baca: Kupas-tuntas Latar Belakang 7 Milenial Staf Khusus Presiden Jokowi
Pada Kamis (21/11), akhirnya ia baru tahu apa maksud pemanggilannya saat itu. Ia bersama 13 orang lainnya diangkat sebagai staf khusus presiden.
Usai resmi diangkat, Ma'ruf mengaku diberi tugas oleh Presiden Jokowi untuk menjalin komunikasi intens dengan kelompok santri, mahasiswa, dan lembaga sosial keagamaan.
"Saya diberikan tugas untuk berkomunikasi intens dengan kelompok-kelompok yang salah satunya kelompok santri, pemuda, mahasiswa dan lembaga sosial keagamaan dan lain-lain," kata dia.
Adapun tujuh staf khusus presiden yang berasal dari kalangan milenial, kata Ma'ruf, diminta untuk menjadi teman diskusi presiden berkenaan dengan program prioritas yang sudah ditetapkan presiden.
"Kemarin yang dikenalkan Presiden Jokowi tujuh orang itu, tugas utamanya adalah memberikan masukan inovasi dan gagasan terobosan terhadap program prioritas yang sudah ditetapkan oleh presiden," pungkasnya.
Berikut tujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial yang dikenalkan Presiden Jokowi.
1. Angkie Yudistia (32) merupakan pendiri Thisable Enterprise.
2. Aminuddin Ma’ruf (33), mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara (29) merupakan pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi (36), sebagai perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung (23), CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra (32), CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar (31), pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford.