Profil Staf Khusus Wapres Ma'ruf Amin Sukriansyah Latief, Pernah Menjabat Jurnalis Senior
Ma'ruf Amin menunjuk staf khusus, satu diantara yakni Sukriansyah S Latief sebagai Staf Khusus Wapres bidang Ekonomi dan Keuangan.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menunjuk delapan orang staf khusus yang akan membantunya selama menjalankan pemerintahan 2019-2024 satu diantara nama yang diangkat adalah mantan Staf Khusus Menteri Pertanian Sukriansyah S Latief.
Pria kelahiran 30 Agustus 1969 di Ujung Pandang ini meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada tahun 1998, dikutip dari sukriansyahlatief.com.
Meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia dan gelar Doktor bidang Hukum dari Universitas Hasannuddin, Makassar.
Sebelum mengemban amanah sebagai Staf Khusus Menteri Pertanian RI Bidang Kebijakan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK serta Komisaris Pupuk Indonesia Holding, Sukriansyah merupakan jurnalis senior koran Harian Fajar hingga karirnya sebagai Pemimpin Redaksi (Pimpred) di Koran terbesar di Indonesia Timur.
Baca: Wapres Angkat 8 Stafsus: Ada Nama Mantan Menristekdikti Moh Nasir
Selain itu, ia juga pernah menjadi wartawan yang kala itu dipimpin Goenawan Mohamad serta Kepala Biro Majalah Forum Keadilan yang dikomandani Karni Ilyas pada majalah Tempo
Kariernya di dunia jurnalis hingga mencapai Komisaris Fajar Group, dari menjabat Direktur Produksi, SDM koran Fajar, dan Direktur Umum Fajar.
Dalam dunia pers Indonesia dan dunia intelektual memang dengan mudah ditemukan, Sukriansyah yang saat itu menjabat sebagai ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) pertama Makassar, menjadi Presidium AJI Pusat, menulis dan menjadi editor beberapa buku.
Komitmen yang hingga saat ini terus dirawat Sukriansyah untuk memperjuangkan kebebasan pers, mengangkat harkat, martabat wartawan, dan kesejahteraan wartawan.
Baca: 17 Balon Walikota Daftar di Partai Nasdem Makassar, Ini Nama-namanya
Lanjut, dirinya mengemban amanah sebagai Staf Khusus Menteri Pertanian RI Bidang Kebijakan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK serta Komisaris Pupuk Indonesia Holding.
Kini, Sukriansyah ditunjuk langsung oleh Ma'ruf Amin untuk menjabat sebagai Staf Khusus Wapres bidang Ekonomi dan Keuangan.
Pekerjaan :
1. Satf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi.
2. Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan.
Baca: Enam Orang Ini Perebutkan Golkar untuk Bertarung di Pilwali Makassar, Ada yang Bersaudara
3. Komisaris PT. Pupuk Indonesia Holding Company.
4. Komisaris PT Media Fajar Holding Company.
Pendidikan Terakhir :
Doktor Bidang Ilmu Hukum PPs Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pengalaman Kerja :
1. Koresponden Majalah Tempo di Makassar 1993-hingga dibredel.
2. Koresponden Media Indonesia Minggu (MIM) 1993.
3. Koresponden Majalah Forum Keadilan 1992-2000.
Baca: Maju di Pilwali, Ini Sosok yang Inspirasi Sukriansyah S Latief
4. Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggungjawab Harian Fajar 4 Januari 2000.
5. Wakil Pemimpin Redaksi/Wakil Penanggungjawab Harian Fajar 1 Desember 2003.
6. Pemimpin Redaksi/Wakil Direktur Bidang Produksi Harian Fajar 1 Mei 2005.
7. Direktur Umum/Pemimpin Redaksi Harian Fajar sejak 1 Maret 2006.
8. Direktur Produksi dan SDM Harian Fajar 2009-2013.
9. Direktur PT Media Fajar Holding 2014-2015.
Baca: Danny Pomanto Tanggapi Isu Berpasangan dengan Sukriansyah S Latief
10. Dosen Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang 1998-sekarang.
11. Dosen Luar Biasa Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin 2011-2014.
12. Staf Khusus Menteri Pertanian 2015 sampai sekarang.
13. Komisaris PT Pupuk Indonesia Holding Company 2015 sampai sekarang.
14. Komisaris PT Media Fajar Holding Company 2015 sampai sekarang.
Pengalaman Organisasi :
Baca: Setelah None, UQ Daftar Bacalon Wali Kota Makassar di PDI Perjuangan
1. Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia Cabang Sulawesi Selatan 1998-2000.
2. Presidium Aliansi Jurnalis Indonesia Pusat 2000-2002.
3. Ketua Forum Studi Media Massa Indonesia (Fosdiami) underboow AJI di Makassar sejak Agustus 1997.
4. Pengurus Persatuan Sarjana Hukum Indonesia (Persahi) Cabang Ujungpandang, 1997-2001.
5. Anggota dan Pendiri Badan Pekerja Anti Corruption Commitee (ACC) 1998.
6. Pengurus Yayasan Lembaga konsumen (YLK) Indonesia Cabang Sulsel.
7. Pendiri Yayasan Polling Indonesia.
8. Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulsel.
9. Pendiri Lembaga Studi Informasi dan Media Massa (Elsim) Makassar, Agustus 1998.
10. Anggota Tetap Phinisi Focus Discussion Group Makassar, Desember 2005.
11. Pengurus Serikat Perusahaan Pers (SPS) 2013-sekarang.
Kunjungan Negara :
Baca: Deng Ical dan Uki Bertemu di Jakarta, Ismak di Tamalate, Tomi: Terserah Siapa yang Mau 01
1. Thailand 26-31 Agustus 1999.
2. Singapura 28-29 Mei 2000.
3. Hongkong 16-20 Desember 2000 mengikuti Seminar yang dilaksanakan oleh IFJ tentang Hak Cipta di negara Asia Fasifik.
4. Singapura 27 Maret 2002.
5. Filipina 28-30 Maret 2002.
Baca: Buka Puasa Bareng Sukriansyah, Wagub Sulsel Curhat Tentang Ini
6. Singapura 30 Maret-2 April 2002.
7. Malaysia 17-21 Juli 2002 mengikuti kursus SEAPA tentang pelaporan lanjutan diadakan pada tanggal 18 Juli hingga 20 Juli tahun 2002 di Malaysia.
8. Eropa: Jerman, Belanda, Italia, Swiss, Perancis, Belgia 2-13 Juni 2003.
9. Singapura 15-17 Juni 2004.
10. Malaysia 17 Juni 2004.
Baca: Cerita Aminuddin Ma'ruf Sebelum Diangkat Jadi Staf Khusus Presiden
11. Afrika Selatan 29 November-11 Desember 2004 mengikuti workshop tentang Demokrasi, Konflik Transformasi dan Hak Asasi Manusia yang dilaksanakan Kementerian Hukum dan HAM Indonesia.
12. Malaysia 7-9 Januari 2006 diundang bersama wartawan Jawa Pos Group untuk wawancara Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi di Malaysia.
13. Belanda, selama 3 bulan penelitian S3 dari beasiswa Dirjen Dikti.
14. Amerika Serikat selama 3 minggu belajar Media di beberapa kota di AS.
15. Jepang, undangan JICA menelusuri pengembangan PDAM.
16. Arab Saudi, bersama umroh Jokowi dan rombongan selama 3 hari pada tahun 2014.
17. Italia, bersama Sekretaris Jenderal Kementan mengikuti IFAD di Roma pada tahun 2015.
Baca: Jadi Stafsus Jokowi, Aminuddin Ma'ruf Baru Tahu Gajinya Rp 51 Juta
18. Moscow mengikuti acara IFA 29 mei s.d 1 juni 2016.
19. Singapore mengikuti acara IFA 25-27 oktober 2016.
20. Timor Leste, bersama Staf Ahli Menteri bertemu Menteri Pertanian Timor Leste pada tahun 2017.
21. Maroko mengikuti acara IFA 22-24 mei 2017.
22. Argentina mengikuti acara IFA 6-8 Maret 2018.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)