Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Staf Khusus Wakil Presiden Imam Azis, Ketua Harian PBNU yang Pernah Terima Berbagai Penghargaan

Muhammad Imam Aziz, Ketua Harian PBNU sebagai Staf Khusus Wapres bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, yang akan menangani pemberdayaan

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Staf Khusus Wakil Presiden Imam Azis, Ketua Harian PBNU yang Pernah Terima Berbagai Penghargaan
Tribun Jakarta
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Imam Aziz di Gedung Hotel JS Luwansa, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan 8 Staf Khusus Wakil Presiden dari berbagai bidang yang sesuai nomenklatur dan peraturan sejak era Jusuf Kalla.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (25/11/2019).

"Saya menyampaikan salam dari Pak Wapres bahwa beliau baru saja memanggil seluruh staf khusus yang sudah mendapatkan surat keputusan dari Presiden, ada 8 orang staf khusus," kata Masduki, dikutip dari Kompas.com, Senin (25/11/2019).

Dari kedelapan Staf Khusus Wakil Presiden tersebut, ada nama Muhammad Imam Aziz.

Imam Aziz diketahui sebagai Ketua Harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dirinya ditunjuk oleh Ma'ruf Amin sebagai Staf Khusus Wakil Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah.

Nantinya tugas Imam Aziz, yaitu menangani pemberdayaan masyarakat, masalah kemiskinan, dan isu-isu Hak Asasi Manusia.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman www.nu.or.id, Imam Aziz pernah dinobatkan sebagai tokoh multikultural oleh organisasi bernama Islamic Fair of Indonesia (IFI), di Jakarta pada Minggu (18/12/2011) silam.

Pria kelahiran Pati pada 1962 itu, meraih penghargaan tersebut karena berhasil mendirikan dan mengembangkan Lembaga Kajian Islam (LKiS) di Yogyakarta.

Selain itu, dalam LKis tersebut, Imam Aziz dinilai mampu mengembangkan wacana baru dan kritis di kalangan kaum dan remaja Islam, dan komunitas pesantren hingga ke pelosok-pelosok desa.

Ketua Bidang Kebudayaan dan Hubungan antar Umat Beragama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Imam Aziz.
Ketua Bidang Kebudayaan dan Hubungan antar Umat Beragama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Imam Aziz. (Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com)

Imam Aziz berhasil membuat program buku dengan harga terjangkau untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

Selain itu, Imam Aziz juga pernah mendapat penghargaan dari The Jeju 4.3 Peace Foundation (Yayasan Perdamaian Jeju 3 April) Korea.

Salah satu organisasi nonprofit Korea ini memberikan anugerah perdamaian kepada Imam Aziz atas jasanya mengadvokasi para korban kekerasan Tragedi Gerakan 30 September 1965 (Gestapu).

Dalam catatan aktivis perdamaian Korea, Imam Aziz menginisiasi berdirinya Syarikat (Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat) Indonesia untuk kepentingan rekonsiliasi masyarakat sipil.

Imam Aziz mengaku bangga dan berterima kasih kepada The Jeju 4.3 Peace Foundation yang telah memberikan penghargaan kepada dirinya.

“Saya menilai ini merupakan penghargaan tidak hanya bagi saya pribadi. Namun juga para sahabat di Syarikat dan bagi NU secara keseluruhan,” ujar Imam di lantai 4 gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015), dikutip dari laman www.nu.or.id.

Masih mengutip dari Kompas.com, Masduki Baidlowi mengatakan, tidak ada campur tangan Presiden Jokowi dalam pemilihan Staf Khusus Wakil Presiden tersebut.

"Tidak (ada campur tangan Presiden). Presiden sepenuhnya memberikan kewenangan soal ini kepada Wakil Presiden, dan relatif cukup cepat, begitu diajukan saya kira tidak lebih dari seminggu SK sudah turun," kata Masduki.

Berikut adalah 8 nama Staf Khusus Wakil Presiden:

1. Mohamad Nasir, mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai Staf Khusus Wapres bidang Reformasi Birokrasi.

2. Satya Arinanto, staf khusus sejak era Wapres Jusuf Kalla yang akan membidangi masalah hukum.

3. Sukriansyah S Latief, mantan staf khusus Kementerian Pertanian sebagai Staf Khusus Wapres bidang Infrastruktur dan Investasi.

4. Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai Staf Khusus Wapres bidang Ekonomi dan Keuangan.

5. Muhammad Imam Aziz, Ketua Harian PBNU sebagai Staf Khusus Wapres bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, yang akan menangani pemberdayaan masyarakat, masalah kemiskinan, isu-isu HAM.

6. Robikin Emhas, Ketua Harian PBNU sebagai Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga.

7. Masduki Baidlowi, Staf Khusus bidang Komunikasi dan Informasi.

8. Masykuri Abdillah, Guru Besar Hukum Islam UIN Jakarta sebagai Staf Khusus Wapres bidang Umum.

(Tribunnews.com, Nuryanti) (Kompas.com, Deti Mega Purnamasari) (nu.or.id, Hamzah Sahal/Musthofa Asrori/Mahbib)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas