Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritisi Penunjukkan 7 Staf Khusus Millenial Presiden Jokowi, Jubir PKS: Jangan Suka Baperan

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid turut memberikan tanggapannya soal Staf Khusus Millenial yang baru saja diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Rekarinta Vintoko
zoom-in Kritisi Penunjukkan 7 Staf Khusus Millenial Presiden Jokowi, Jubir PKS: Jangan Suka Baperan
Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid turut memberikan tanggapannya soal Staf Khusus Millenial yang baru saja diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hadir dalam acara Sapa Indonesia Pagi pada Minggu (24/11/2019), Muhammad Kholid memberikan sejumlah kritikannya pada Jokowi.

Muhammad Kholid mengakui bahwa generasi muda bisa menjadi pendobrak.

"Kita berharap sih dengan gagasan-gagasan yang bagus dari anak-anak generasi muda itu bisa mendobrak," ujar Muhammad Kholid.

Kendati demikian, Jokowi sebagai pemimpin memang harus dikritisi.

"Cuma yang harus diingat menurut kami, penguasa itu lebih membutuhkan kritikan ketimbang pujian itu harus siap," katanya.

Sehingga, ia meminta agar penguasa kuat untuk terus diberi kritikan.

BERITA REKOMENDASI

Muhammad Kholid juga menyinggung presiden memiliki tanggung jawab besar termasuk mengelola anggaran hingga triliun rupiah.

"Jadi jangan suka baperan tadi ya, karena penguasa memang untuk dikritik," ujarnya.

"Biar dia ingat dia mengelola 2.400 triliun APBN kita," tambah Muhammad Kholid.

BACA SELENGKAPNYA >>>>

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas