Pengamat M Qodari Sebut 2 Kendala Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina: Pertama dari Dirinya Sendiri
M Qodari mengatakan ada dua kendala yang dihadapi oleh Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Ia mengimbau untuk Ahok hati-hati saat menjawab pertanyaan dari pihak media, Qodari memberi masukan agar ada juru bicara untuk Ahok.
"Gunakanlah juru bicara atau gunakanlah corporate communication," ujar dia.
"Setiap upaya doorstop oleh teman-teman wartawan jangan selalu dilayani, khusus untuk Pak Ahok mungkin gunakan pintu belakang, lift khusus, tidak bertemu dengan siapapun juga," lanjut Qodari.
M Qodari juga mengatakan, terbuka kemungkinan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Direktur Utama Pertamina.
Namun, sebelumnya Ahok harus menunjukkan adanya perubahan yang ia bawa sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Menurut saya sangat terbuka ya, apalagi kalau Pak Ahok membawa sebuah perubahan ke Pertamina lewat jabatannya sebagai komisaris utama," ujar Qodari.

Selain itu, menurut Qodari, Ahok harus menunjukkan ide-idenya sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Menurutnya, ide tersebut sudah Ahok tunjukkan di hari pertama dia bekerja.
"Tentunya diperlukan suatu ide, kemudian dia tunjukkan ide itu, dan tanda-tandanya tentu sudah ditunjukkan mulai hari ini," ungkapnya.
Ide yang dimaksud Qodari itu adalah saat Ahok memberi pernyataan kepada rekan media, ia meminta masukan kepada masyarakat untuk kinerja ke depannya di Pertamina.
"Pak Ahok mengatakan, ya kalau ada keluhan silakan disampaikan kepada kita, saya kira itu trademark yang dibawa oleh Pak Ahok ya," lanjutnya.
Qodari menilai Ahok sudah mempunyai ciri khas mengenai transparansi, bersih, dan profesional saat Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dulu.
"Kan Pak Ahok membawa trademark transparansi, bersih, lalu profesional, minimal dalam artian bahwa bekerja itu tanpa ada 'kongkalikong'," kata dia.
Ia menantikan kerja transparansi Ahok dalam jabatannya sebagai komisaris utama.