Tunjuk Ahok Jadi Komisaris Pertamina, Arya Sinulingga Sebut Ingin Perbaiki Citra Perusahaan
Arya Sinulingga menjelaskan pemilihan pimpinan BUMN diharapkan dapat menaikkan citra perusahaan.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan pemilihan pimpinan BUMN diharapkan dapat menaikkan citra perusahaan.
Hal tersebut dijelaskan dalam acara Indonesia Lawyers Club yang videonya diunggah di kanal YouTube 'Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/11/2019).
Karena menurut Arya Sinulingga citra pimpinan dan perusahaan yang dipimpin saling berkesinambungan.
Arya Sinulingga menuturkan apabila citra pemimpin perusahaan baik maka nilai perusahaan juga akan semakin baik.
"Karena kita tahu sangat seiring antara image yang memimpin BUMN atau perusahaan dengan image perusahaan," jelas Arya Sinulingga.
"Sehingga kalau nanti image orang-orang yang memimpin perusahaan itu baik, maka publik akan menyambut, maka nilai perusahaan pun akan semakin baik," tambahnya.
Arya Sinulingga menuturkan saat ini instansinya sedang mencari sosok yang berbeda untuk menjadi pimpinan di perusahaan BUMN.
Keputusan tersebut merupakan kebijakan dari Kementerian BUMN sendiri.
Arya Sinulingga menyebutkan sedang mencari sosok yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan, seperti tangguh dan sosok yang dianggap tokoh oleh publik.
Sehingga dipilihlah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Tak hanya Ahok, mantan Komisioner KPK, Chandra Hamzah juga ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai Komisaris Utama Bank Tabungan Negara (BTN).
Arya Sinulingga juga mengatakan nantinya akan ada mantan menteri, mantan wakil menteri, hingga mantan pegawai KPK yang memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
"Perlu kami jelaskan mengenai kebijakan di Kementerian BUMN, kami memang untuk sekarang ini mencari orang-orang yang berbeda," terang Arya Sinulingga.
"Sesuai dengan kebutuhan perusahaan, orang-orang yang memang tangguh sesuai dengan kebutuhan perusahaannya, orang-orang yang memang dianggap tokoh juga di publik sesuai dengan kebutuhan perusahaan di BUMN."