Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bendungan Raknamo Diharapkan Mendukung Ketahanan Air dan Pangan

Tujuan dibangunnya bendungan di Nusa Tenggara Timur adalah dalam rangka ketahanan air untuk mendukung ketahanan pangan.

Editor: Content Writer
zoom-in Bendungan Raknamo Diharapkan Mendukung Ketahanan Air dan Pangan
dok. Kementerian PUPR

Tipe tanahnya ialah jenis bobonaro yakni tanah yang mudah retak ketika terkena panas. Solusi yang diambil untuk mengatasi tanah tersebut adalah melindungi tanah dengan menggunakan gemet. Secara geologi tanah sudah stabil, sehingga cukup melindungi permukaannya saja agar tidak tergerus.

Sistem kerja di Bendungan Manikin dibagi dalam 2 shift, yakni shift pagi dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga 06.00 sore, dan shift malam dari pukul 07.00 hingga 12 malam.

Waktu pengerjaan adalah 7 hari nonstop. Para pekerja yang terlibat merupakan tenaga dari luar NTT, namun terdapat juga tenaga lokal. Tugas yang diberikan disesuaikan dengan kompetensi dari setiap pekerja.

“Berdasarkan himbauan bapak menteri, kami tetap melibatkan tenaga-tenaga lokal sesuai kompetensi mereka. Kita berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat lokal mendapat ilmu juga,” tambah Fery.

Progres pengerjaan Bendungan Manikin sendiri ada dua paket. Paket satu sudah mencapai 6% dan paket 2 sudah 4%. Namun, total secara keseluruhan progres pembangunan bendungan kurang lebih 5%.

“Karena nilai pagunya sama, nilai kontraknya sama. Terjadi selisih sedikit karena ada ketergantungan paket 2 terhadap paket 1 terhadap akses rutenya, Sehingga paket 2 sedikit menunggu ketika sudah terbuka baru berjalan.”

Di akhir kunjungannya, Hari kembali berharap agar masyarakat memperhatikan bendungan yang sangat tergantung dari hulunya. Apabila di hulunya berubah, yang dulunya hijau dipenuhi tanaman kemudian menjadi gersang, maka akan menimbulkan erosi dan sedimentasi bendungan sehingga umur bendungan akan menjadi pendek. Ia meminta masyarakat tidak menanam tanaman-tanaman cabut yang bisa mempercepat akselerasi erosi dan sedimentasi.

Berita Rekomendasi

Selain itu, ia juga berpesan agar OP segera digalakkan sehingga bendungan bisa berumur panjang. “Lebih murah bendungan yang lama direhabilitasi daripada membangun bendungan baru yang nota bene masalah sosial atau tekniknya sangat mahal,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan juga oleh Fery. Ia berharap bendungan yang sudah ada dijaga oleh masyarakat karena bendungan menjadi aset seumur hidup masyarakat. 

Keterangan Foto oleh Fransiska Mariana

1 2 4 Dirjen SDA Kementerian PUPR mengunjungi lokasi pembangunan bendungan Manikin, Kabupaten Kupang, Sabtu (23/11/2019)

3. Kasatker Pembangunan Bendungan BWS NT II, Fery Moun Hepy dan PPK Bendungan 2, Rofinus Mbani

5 6 7 8 Suasana pengerjaan bendungan Manikin

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas