Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER - Ilham Bintang: Habib Rizieq Terima 60-100 Orang Per Hari Jadi 'Obyek Wisata' di Arab Saudi

"Setiap hari Habib Rizieq menerima tamu 60-100 orang, siang malam. Kenapa? Karena jamaah umroh dan haji itu menjadikan dirinya obyek wisata," ucapnya.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in POPULER - Ilham Bintang: Habib Rizieq Terima 60-100 Orang Per Hari Jadi 'Obyek Wisata' di Arab Saudi
Youtube/Indonesia Lawyers Club - Kompas/Garry A Lotulung
Ilham Bintang dan Habib Rizieq Shihab. 

Namun, Ilham Bintang menyebut permasalahan bukan berasal dari Ahok.

Ilham Bintang bahkan menyebut Ahok tidak memiliki kekuatan.

Ahok diumpamakan sebagai seorang bayi.

"Saya kira masalahnya bukan pada Ahok, Ahok ini lemah banget, dia sebenernya kaya baby," ucapnya.

Ilham Bintang juga menyebut Ahok dikelilingi 'baby sitter'.

"(Ahok) kaya anak emas yang didudukkan di kursi, kemudian ditampilkan banyak baby sitter-nya. Ada Gunadi Sadikin yang memang pakarnya, ada jenderal bintang tiga," ucapnya.

Menurut Ilham Bintang hal tersebut menyakiti rakyat.

Berita Rekomendasi

"Jadi sebenernya buat apa ada Ahok kalau ada jenderal bintang tiga, apalagi ada Wamennya di situ. Ini memang yang menyakitkan buat rakyat karena pemerintah memberikan karpet merah."

"Bukan masalah pada Ahok, tapi pada orang yang menempatkan dan menyetujui," ucapnya.

Sanggahan Stafsus Menteri BUMN

Pernyataan Ilham Bintang mengerucut pada Presiden Jokowi yang memberikan persetujuan ditempatkannya Ahok di Komut Pertamina.

"Yang menyetujui kan presiden, kebetulan Pak Jokowi memang berkawan dengan Pak Ahok," ucapnya.

Hal tersebut lantas mendapat sanggahan dari Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.

"Itu peraturan, itu Inpres, jadi itu sudah ketentuan. Siapapun presidennya, akan berlaku seperti itu," ujarnya.

Politisi PDIP, Maruarar Sirait juga menyanggah pengangkatan Ahok menjadi Komut Pertamina lantaran dekat dengan Presiden Jokowi.

"Ini bukan soal perkawanan, ini soal obyektif. Konteks negara bukan dalam konteks perkawanan," ucapnya.

(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas