Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia Disarankan Gandeng Kaum Difabel

Asrorun Niam Sholeh bertemu dengan sejumlah pejabat di Australia guna membahas kerjasama bilateral di bidang kepemudaan.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia Disarankan Gandeng Kaum Difabel
(Istimewa)
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh bertemu dengan sejumlah pejabat di Australia, Kamis (28/11/2019) guna membahas kerjasama bilateral di bidang kepemudaan. (Istimewa) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh bertemu dengan sejumlah pejabat di Australia guna membahas kerjasama bilateral di bidang kepemudaan.

Mengawali pertemuan, Kamis (28/11/2019), Niam bertemu dengan Direktur Komunikasi Divisi Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Phillip Adams.

Dalam kesempatan tersebut Niam menyampaikan apresiasinya pada Pemerintah Australia melalui DFAT atas kerjasama yang selama ini berlangsung, terutama pada Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP).

Baca: Tangkap Hiu di Darwin, Kapal Ikan Asal Indonesia Dibakar Angkatan Perbatasan Laut Australia

Diketahui AIYEP adalah program pertukaran pemuda Indonesia Australia yang disponsori kedua negara, bertujuan mempererat hubungan diantara keduanya.

Selain itu, AIYEP yang telah berlangsung dari tahun 1981 ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya serta cara hidup masing-masing negara.

Diyakini program ini bisa menambah soft skill dan memperluas networking.

Baca: Gara-gara Turis Tak Bertanggung Jawab, Penyewa Airbnb ini Rugi Rp 470 juta.

"Saya kemarin sempat mengunjungi house family untuk program AIYEP. Terasa akrab dan nyata sekali manfaatnya. Manfaatnya tidak hanya untuk peserta, tapi untuk masyarakat kedua negara", ujar Niam kepada Philip.

Berita Rekomendasi

Niam juga menyampaikan beberapa evaluasi untuk perbaikan bagi program berikutnya, di antaranya tentang pentingnya perspektif inkusif dalam pelibatan peserta, dengan menyertakan kaum difable.

"Saya berharap untuk tahun depan peserta difable dari Indonesia bisar berpartisipasi. Di samping itu perlu juga peserta dari Australia bisa bergabung lebih awal," kata Niam dalam keterangan tertulisnya.

Disampaikan pula kemungkinan-kemungkinan kerjasama lainnya seperti pemagangan, peningkatan jumlah peserta, pengiriman peserta disabilitas agar berlangsung secara resiprokal dan beberapa lainnya.

Philip menyampaikan apresiasi serupa dan berharap kegiatan ini bisa berlanjut dengan spektrum yang lebih luas.

Baca: Bertemu Pengurus PGI, Menpora Ingin Pembinaan Golf Usia Muda Semakin Ditingkatkan

Selanjutnya dilakukan pertemuan dengan Direktur DFAT Negara Bagian Queensland Derek Brown.
Dalam kesempatan itu dilaksanakan seremoni penerimaan delegasi pemuda dari kedua negara.

Derek menyampaikan apresiasinya pada program AIYEP karena memberikan dampak yang luas di berbagai bidang di kedua negara.

Niam juga menyempatkan diri bertemu secara khusus dengan seluruh delegasi Indonesia untuk evaluasi program dan memperoleh masukan guna perbaikan.

Kegiatan ini sudah berlangsung selama dua bulan di tiga kota, Sidney, Canberra, dan Brisbane. Mulai 1 Desember para delegasi pemuda dari Indonesia dan Australia ini memasuki fase kedua, yang dilaksanakan di Malang Jawa Timur, untuk dua bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas