Tito Karnavian Sebut PA 212 Hambat Stabilitas, Kapitra Ampera: Saya Pikir itu Candaan Pak Tito
PA 212 akan digelar Desember mendatang. Muncul pro kontra soal pernyatan Tito Karnavian, Kapitra Ampera menilai sebagai candaan semata.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
"Memang waktunya dipaskan dengan 2 Desember, saya kira itu hal yang biasa saja, apalagi diisi dengan kegiatan munajat, shalawat," jelas Fadli.
"Kegiatan-kegiatan seperti ini saya kira akan membawa dampak positif di masyarakat," lanjutnya.
Mantan Wakil Ketua DPR itu juga mengatakan, karena hajatan demokrasi sudah selesai, semestinya kegiatan seperti ini bisa didukung.
"Hajatan demokrasi kita juga sudah selesai, tidak ada lagi pemilu, mestinya kegiatan seperti Maulid agung ini bisa didukung," katanya.
Pernyataan Tito Karnavian
Menurut Tito, politik Indonesia stabil sejak Prabowo Subianto bergabung di pemerintahan Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, sebelumnya saat berkunjung ke Malaysia, tokoh malaysia menyebut politik Indonesia stabil.
"Apapun juga, politik kan tidak miss, tapi dari pandangan Malaysia kemarin ketemu banyak tokoh di sana, menganggap politik Indonesia itu stabil sekarang," ujar Tito dalam sambutannya di acara Munas APPSI VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Mantan Kapolri itu menilai stabilnya politik di Indonesia setelah kubu Jokowi dan kubu Prabowo di Pemilihan Presiden lalu itu bergabung.
Tito Karnavian mengaku saat ini tinggal urusannya dengan 212.
"Terutama semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 aja," jelas Tito.
Baca : Soal Reuni 212, Slamet Maarif Merasa Aneh Mendagri Katakan PA 212 Ganggu Stabilitas Politik
Tanggapan Slamet Maarif
Menanggapi pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut PA 212 menghambat stabilitas politik, Ketua PA 212 Slamet Maarif merasa aneh terhadap pernyataan Tito.