Ancam Mafia Minyak dan Gas, Jokowi: Akan Saya Gigit Orang Itu!
Jokowi mengancam para mafia impor minyak dan gas (migas) yang menghambat berjalannya program pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Miftah
"Karena ke depan yang namanya mobil listrik itu pasti akan besar-besaran diproduksi karena orang sudah tidak senang lagi menggunakan energi fosil," imbuhnya.
Masih terkait dengan mencari sumber-sumber baru, Presiden Jokowi juga menyebutkan potensi hydro power yang dimiliki Indonesia.
Indonesia memiliki sungai-sungai besar seperti Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang memiliki potensi 11 ribu Megawatt dan Sungai Mambramo di Papua yang bisa menghasilkan 23 ribu Megawatt.
"Kalau yang namanya sungai Kayan dibendung, ada 10 titik di situ, dan dipakai untuk hydro power pembangkit listrik tenaga air, muncul biayanya hanya 2 sen,"
"Kalau kita pakai batu bara bisa 6-7 sen. Siapa yang bisa melawan angka 2 sen ini? Semuanya akan berbondong-bondong ke sini,"
"Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, ini akan kita mulai. Karena dari sini lah kita memiliki competitiveness, memiliki daya saing," paparnya.
Di samping itu, untuk bisa bertahan dalam situasi global yang tidak menentu adalah dengan tetap optimis.
Terkait hal ini, Jokowi mengajak para pelaku usaha dan investor untuk tidak ragu-ragu jika hendak menanamkan investasinya.
Karena menurut Jokowi, pemerintah kini tengah membangun iklim investasi yang lebih baik.
Salah satu caranya yaitu dengan penyederhanaan regulasi dan birokrasi melalui pembuatan omnibus law dan pemangkasan eselon.
"Kalau di sini hadir para pengusaha, jangan sampai ada yang menyampaikan wait and see, enggak. Kalau mau investasi, investasi lah karena kita akan memperbaiki iklim investasi itu," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)