Hadapi Otomatisasi yang Mengancam Pekerjaan Manusia, Menaker Gaungkan Pendidikan Vokasi
Selain itu akan ada 20 ribu tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi artificial intelligence
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan akan ada 23 juta jenis pekerjaan yang hilang karena terdampak otomatisasi.
Selain itu akan ada 20 ribu tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi artificial intelligence atau biasa disederhanakan dengan istilah robot.
Baca: Penggunaan Robot Berdampak Pada Arus Perdagangan dan Investasi
Dengan pegerseran ke era teknologi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah berharap para pekerja dapat terus meningkatkan kemampuan (skilling) mereka belajar keahlian lain (reskilling).
"Karena otomatisasi semua orang tahu banyak pekerjaan yang hilang meskipun juga ada harapan pekerjaan baru yang tumbuh dan kita prediksi membutuhkan pelatihan vokasi," kata Ida di Kuningan, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Ida Fauziah juga mengatakan pemerintah akan meningkatkan serapa tenaga kerja melalui program kartu pra-kerja dan penguatan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) baik di pemerintah pusat atau daerah.
"Lalu kita meminta perusahaan untuk memberikan kesempatan melalui training centeryang dimiliki perusahaan-perusahaan itu," kata Ida.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Bina Pemagangan Kementerian Tenaga Kerja Siti Kustiati mengungkapkan masa depan pekerjaan di Indonesia akan hilang karena digitalisasi.
Baca: Peran Robot Bukan untuk Menggantikan Tapi Mengatasi Kelemahan Manusia
Dia mengatakan beberapa bidang yang akan digantikan robot yakni manufaktur. Siti mencontohkan jika dahulu tekstil dikerjakan oleh operator kini beralih ke robot.
"Pekerjaan yang akan digantikan robot paling banyak di manufaktur namun saat ini kami belum mempunyai data secara detail tentang bagian mana saja yang akan tergantikan robot," ujarnya.