Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

45,9 % Masyarakat Tak Peduli Pemulangan Habib Rizieq, Ini Komentar Ketua Bantuan Hukum FPI

Ketua bantuan hukum FPI mengomentari soal survei yang menyebut 45,9 % masyarakat di Indonesia tidak peduli dengan isu pemulangan Habib Rizieq

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: bunga pradipta p
zoom-in 45,9 % Masyarakat Tak Peduli Pemulangan Habib Rizieq, Ini Komentar Ketua Bantuan Hukum FPI
Tangkap layar Talk Show tvOne
Ketua bantuan hukum FPI, Sugito Atmo Pawiro 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua bantuan hukum Front Pembela Islam (FPI), Sugito Atmo Pawiro mengomentari soal survei yang menyebut 45,9 persen masyarakat di Indonesia tidak peduli dengan isu pemulangan Habib Rizieq.

Menurut Sugito, meskipun lebih banyak yang tidak peduli terkait persoalan itu, masih ada 34,6 persen masyarakat yang menginginkan pemulangan imam besar FPI ini.

 "Yang peduli supaya dikembalikan masih lebih tinggi dibanding, tetap tinggal," ujar Sugito dikutip dari channel YouTube Talk Show tvOne, Senin (2/12/2019).

Terlepas dari hasil survei ini, menurut Sugito yang paling penting di sini adalah Habib Rizieq mempunyai hak hukum yang sama, lantaran masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). 

Sugito memisalkan isu pemulangan Habib Rizieq dengan TKI yang sedang tekena masalah.

Ia menjelasakan, jika ada seorang TKI yang bermasalah pemerintah harus merespon, bahkan jika TKI itu akan dihukum mati, menurut Sugito negara harus membela.

Baca: Harga Mobil Bekas Honda Mobilio 2019 Mulai Rp 110 Juta untuk Area Jakarta, Ini Daftar Lengkapnya

Berita Rekomendasi

Begitu pula dengan Habib Rizieq.

"Pemerintah harus memulangkan habib. Ini tanggungjawab sebuah negara," ungkap Sugito.

Sugito melihat, negara seolah-olah mendiamkan dengan isu pemulangan Habib Rizieq

Ia menduga dibalik sulitnya Habib Rizieq pulang ke Indonesia, ada permainan pemerintah.

"Atau jangan-jangan pemerintah menggalagi. Kita tidak tahu itu," lanjut Sugito.

Sugito menambahkan, gelaran reuni 212 hari ini juga memiliki pesan kepada pemerintah untuk segera memulangkan imam besar FPI ini.

Survei Prameter Politik Indonesia

Direktur Eksekutif Prameter Politik Indonesia, Adi Prayitno
Direktur Eksekutif Prameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (Tangkap layar Talk Show tvOne)

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Prameter Politik Indonesia menyebut hampir setengah atau sebanyak 45,9 persen masyarakat di Indonesia tidak peduli dengan isu pemulangan Habib Rizieq.

Direktur Eksekutif Prameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan dari hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya menunjukan isu-isu soal agama, bukan persolan yang dihadapi masyarakat.

Termasuk pemulangan Habib Rizieq.

Adi menilai persoalan ekonomi seperti, naiknya pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan yang baru, pemerataan lowongan pekerjaan, itu jauh lebih penting di mata masyarakat daripada isu-isu agama.

"Ternyata bukan persoalan agama atau radikalisme"

"Tapi persoalan utama yang dihadapai oleh masyarakat Indonesia adalah masalah ekonomi," ujarnya seperti dikutip channel YouTube Talk Show tvOne, Senin (2/12/2019).

Baca: Dua Tahun Berhenti Gunakan Sosial Media, Nadiem Makarim Mengaku Hidup Adem dan Stres Menurun

Adi melanjutkan, dari hasil survei ini juga diketahui ada masyarakat yang masih peduli dengan pulang Habib Rizieq dari Arab Saudi ke tanah air.

Berikut hasil lengap survei yang dilakukan Prameter Politik Indonesia:

Hasil survei
Hasil survei (Tangkap layar Talk Show tvOne)

Sebaiknya Habib Rizieq pulang atau tidak?

1. Pulang ke Indonesia: 34,6 persen

2. Menetap di Arab Saudi: 19,5 persen

3. Tak peduli: 45,9 persen

Adi menambahkan, isu-isu berbau agama nyaris tidak muncul di benak masyarakat Indonesia.

Melihat kenapa isu tersebut hangat dibicarakan akhir-akhir ini, Adi memandang ada elit-elit tertentu yang memberikan supply isu-isu agama kepada publik.

"Dalam terori agama, kenapa isu agama sekarang menarik?"

"Karena semacam supply dari elit politik yang selalu berbicara Habib Rizieq, elit FPI, alumni 212, dan seterusnya," tegas Adi.

Baca: Tak Hadiri Reuni 212, Rizieq Shihab Pesan ke Pemerintah Indonesia soal Pencekalan: Akhiri Kebohongan

Disinggung soal metode survei yang digunakan, Adi membeberkan survei yang dilakukan pada 5-12 Oktober 2019 ini menggunakan metode yang disebut dengan Stratified Random Sample.

Menurutnya penggunaan metode tersebut membuat survei lebih akurat dengan melibatkan sampling dari berbagai latarbelakang masyarakat.

"Jadi semua klaster kita cek, dari umur, semua ras, semua unsur agama kita cek,

"Semua rata dan itu di 34 provinsi yang kita sempel, bukan provonsi tertentu," kata Adi.

Adapun margin of error survei ini sebesar ± 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas