Ramai Wacana Mendikbud Nadiem Makarim, Pakar Pendidikan Sebut UN Bisa Membuat Mapel Berkasta
Pakar Pendidikan sebut dengan adanya UN membuat mata pelajaran (mapel) yang diajarkan di sekolah menjadi berkasta atau bertingkat.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, tengah mengkaji wacana penghapusan Ujian Nasional (UN).
Kepala Program Studi S3 Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS), M Furqon Hidayatullah menyambut baik wacana tersebut.
Menurutnya, dengan adanya UN membuat mata pelajaran (mapel) yang diajarkan di sekolah menjadi berkasta atau bertingkat.
"Kalau ada UN nanti ada mata pelajaran kelas 1 dan kelas 2," ujar Furqon saat dihubungi Tribunnews lewat sambungan telepon, Senin (2/12/2019).
Furqon mencontohkan ketika beberapa bulan mendekati UN sekolah-sekolah memberikan porsi lebih kepada mapel yang di-UN kan.
Seperti memberikan kelas tambahan kepada peserta didik.
"Kalau modelnya di UN, ini bulan tertentu yang lain (mapel non UN) ditinggalkan."
"Yang difokus mapel yang di UN saja," kata pria yang juga menjabat Ketua Senat Fakultas Keolahragaan UNS ini.
Baca: Isu Pemulangan Habib Rizieq, Survei Sebut Hampir Setengah Masyarakat Indonesia Tidak Peduli
Furqon menilai, ditiadakannya UN membuat semua mapel yang ada harus dihargai dan mendapat porsi yang sama tanpa membeda-bedakan.
Ini juga membuat peserta didik bisa belajar tentang hal yang sama.
"Tidak ada yang diunggulkan mata pelajaran, mengingat mata pelajaran sama pentingnya," tutupnya.
Furqon yakin Menteri Nadiem akan bisa merealisasikan wacana ini di tahun 2020.
Menurutnya, pemerintah sudah memiliki pengalaman dalam urusan menghapus UN SD di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).