FPI Tolak Tuduhan Dirikan Negara Khilafah, Ahmad Sobri Lubis Angkat Bicara Jelaskan Soal Khilafah
Ketua Umum DPP FPI Ahmad Sobri Lubis membantah tuduhan ormas FPI yang dinilai akan mendirikan negara Islam dengan sistem khilafah.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: bunga pradipta p
"Itu yang kita perjuangkan dalam rangka penegakkan khilafah Islamiyah," tegas Sobri Lubis.
Dirinya mengatakan FPI memiliki semangat kebersatuan bahwasannya Islam adalah rahmatan lil alamin.
Tetapi, ia menggaris bawahi berkaitan hal itu FPI tidak akan keluar dari pada konsep NKRI dan juga Pancasila sebagai dasar negara.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan pengertian visi dan misi yang tertuang dalam ART FPI yakni FPI ingin mendorong peningkatan fungsi dan peran negara-negara konferensi Islam.
"Nah, ini adalah semangat untuk pembentukan parlemen bersama dunia Islam, pembentukan pasar bersama dunia Islam,
pembentukan pakta pertahanan dunia Islam, penyatuan mata uang dunia Islam, penghapusan paspor dan visa antardunia Islam,
mendorong kemudahan asimilasi perkawinan antardunia Islam," jelasnya.
Sobri Lubis mengatakan pergerakan FPI itu merupakan sikap penyeragaman kurikulum pendidikan agama dan umum di dalam dunia Islam.
Maksud dari naungan khilafah Islamiyah adalah FPI memikirkan kejayaan Islam tetapi tidak menjadi kompetitor pemerintah.
"Engga-engga, ini perbedaan, jadi khilafah pandangan FPI adalah kami memperjuangkan.
Jadi kita nggak cuma memikirkan dalam negeri saja. Tapi kita ikut serta membangun kembalinya kejayaan Islam," tambahnya.
Hal itu FPI akan lakukan dengan cara penyatuan dan juga usaha mendorong persatuan-persatuan dan kekuatan Islam ke depan.
"Bukan artinya kita mau berganti negara atau menjadi kompetitor pemerintah ataupun juga untuk mengganti Pancasila. Tidak sama sekali," tegas Sobri Lubis.
Di sisi lain,S Sobri juga tampak menjelaskan bahwa FPI pernah memperjuangkan kata syariat Islam itu untuk menepis juga pandangan-pandangan atau orang yang anti terhadap Islam dan membentur-benturkan syariat Islam dengan agama.