Munculkan Wacana Presiden 3 Periode, Nasdem Tegaskan Tidak Sedang Cari Muka
Saan Mustopa, Sekertaris Fraksi Nasdem mengatakan wacana Presiden 3 periode merupakan gagasan yang dikeluarkan untuk mendengarkan respon masyarakat.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sekertaris Fraksi Nasdem, Saan Mustopa menepis tuduhan jika Partai Nasdem yang mengusulkan wacana presiden 3 periode ingin cari muka.
Menurutnya, wacana itu merupakan sebuah gagasan yang perlu mendapatkan respon dan masukan dari masyarakat.
Karena Partai Nasdem melihat Jokowi adalah sosok putra terbaik bangsa dan Nasdem akan mendukungnya.
"Jadi itu wacana kita. Kita melihat sosok Jokowi adalah putra terbaik bangsa, maka kita mendukungnya dengan tulus dan tanpa syarat apapun," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Selasa (3/12/2019).
Saan Mustopa menegaskan tidak sedang mencari muka mengeluarkan wacana itu.
"Buat apa juga Nasdem melakukan sesuatu ingin cari muka. Kalau mau cari muka kemarin aja diperiode periode pertama pencalonan Jokowi," ungkapnya.
Baca Juga: Parpol Kompak Tolak Usulan Presiden 3 Periode, Yunarto Wijaya: Jokowi Harus Bersuara Keras Soal ini
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya meminta Presiden Joko Widodo ( Jokowi) tak berlebihan dalam menanggapi usulan masa jabatan presiden 3 periode dalam amendemen UUD 1945.
Menurutnya, itu adalah aspirasi publik dan tak berkaitan dengan urusan personal Jokowi.
"Itu tidak terkait pribadi Pak Jokowi. Itu adalah aspirasi masyarakat. Kalau dalam konteks itu Pak Jokowi tak usah baper ya. Itu justru aspirasi publik," ujar Willy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Dia pun membantah jika usulan masa jabatan Presiden tiga periode itu hanya untuk mencari muka kepada Presiden.
"Bukan mencari muka. Buat apa partai mencari muka sama Pak Jokowi. Enggak. Bukan itu konteksnya," tegas dia.
Menurut Willy, konteksnya adalah Nasdem mendorong agar aspirasi masyarakat itu didiskusikan dan dikaji.
Baca Juga: Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden Dinilai Merugikan Citra Jokowi
"Sebagai sebuah diskusi wajar saja. Bukannya politik ide ini lantas disalahkan dan jangan dicurigai. Kan ini bukan ke pribadi Pak Jokowi. Nah kalau ada Persiden berikut nya kan (bisa diterapkan)," lanjut dia.
Willy juga menyarankan agar usulan ini dikaji oleh lembaga penelitian, akademisi maupun masyarakat sipil.
"Apakah ini sesuai spirit zaman ? Apakah sesuai spirit demokrasi? Usulan ini belum menjadi keputusan politik tapi jadi diskursus politik," tambah Willy.
Presiden Jokowi Menolak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan menolak wacana masa jabatan presiden 3 periode dan dipilih oleh Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR).
Hal ini ia ungkapkan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Menurut Jokowi, yang memunculkan wacana masa jabatan presiden 3 periode, hanya ingin mencari muka.
Baca Juga: Fadli Zon Yakin Wacana Penambahan Jabatan Presiden Bukan dari Jokowi
"Ada yang ngomong Presiden dipilih 3 periode itu ada 3 menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, kedua ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan saya," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Senin (2/12/2019).
Jokowi mengatakan, dirinya merupakan produk dari pemilihan langsung.
Sehingga saat ada keinginan untuk amandemen, Jokowi menanyakan apakah bisa amandemen hanya dibatasi untuk urusan haluan negara.
Ia juga mempertanyakan apakah amandemen tidak akan melebar kemana-mana?
"Sekarang kenyataannya begitu kan? Ada yang lari Presiden dipilih MPR, ada yang lari Presiden 3 periode, ada yang lari presiden satu kali, tapi 8 tahun."
"Jadi lebih baik, tidak usah amandemen," tegasnya.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)