Candaan saat Munas Golkar, Jokowi: Kalau Bambang Soesatyo Jangan Diberi Sepeda, Beliau Pemilik Tesla
Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional X Partai Golkar menyampaikan candaanya soal mobil listrik Tesla yang dimiliki oleh Bambang Soesatyo.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional X Partai Golkar menyampaikan candaanya soal mobil listrik Tesla yang dimiliki oleh Wakil Koordinator bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional X Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Bermula, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Bambang Soesatyo pada menit-menit akhir mengundurkan diri dari persaingan kursi ketua umum Golkar.
Sebelumnya, Jokowi memang menjanjikan sepeda kepada peserta Munas yang merasa diintervensi oleh Istana terkait persaingan ketua umum Golkar.
Dalam momen ini, terdengar celetukan bahwa Bambang Soesatyo adalah orang yang layak mendapatkan sepeda dari Jokowi.
Menanggapi celetukan peserta Munas itu, Jokowi lalu berbicara soal koleksi mobil Tesla yang dikoleksi oleh Ketua MPR itu.
"Kalau Pak Bambang jangan diberi sepeda dong. Beliau ini pemilik Tesla nomor satu pertama di Indonesia. Saya beri sepeda untuk apa?," kata Jokowi sembari tertawa, dilansir dari Youtube Berita Satu, Selasa (3/12/2019).
Jokowi lalu melanjutkan candaanya yang seharusnya Bambang Soesatyo memberikan kepada dirinya satu unit Tesla.
Namun, setelah itu Jokowi buru-buru menegaskan bahwa hal itu tidak dibenarkan secara hukum.
"Kalau saya diberi Tesla Pak Bambang Soesatyo, baru benar. Tapi jangan, nanti masuk gratifikasi," kata Jokowi disambut tawa para kader Golkar yang hadir.
Jokowi pun mengajak seluruh peserta Munas untuk memberi tepuk tangan kepada Bambang Soesatyo.
"Saya senang Munas ini menunjukan persaudaraan dan kerukunan yang baik. Jadi saya sekali lagi ingin mengajak kita semuanya memberikan tepuk tangan kita ke Pak Bambang Soesatyo," kata Jokowi.
Jokowi sendiri menilai langkah Bambang Soesatyo yang mengundurkan diri dari bursa calon ketum Golkar membuat suasana Munas lebih adem dan sejuk.
Belakangan ini banyak isu yang berkembang bahwa ada intervensi dari pihak Istana dalam proses pemilihan ketua umum Golkar.