Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erick Thohir di Mata Najwa: Proses-proses yang Ada di TPA Harus Tetap Dijalankan

Erick Thohir mengungkapkan penunjukkan Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina merupakan keputusan bersama.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Erick Thohir di Mata Najwa: Proses-proses yang Ada di TPA Harus Tetap Dijalankan
KOMPAS.com / RAKHMAT NUR HAKIM
Menteri BUMN, Erick Thohir, melakukan perombakan besar-besaran di instansinya. Bagaimana nasib tujuh deputi yang dicopot? 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina merupakan keputusan bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan oleh Erick Thohir dalam acara Mata Najwa yang disiarkan langsung di Trans 7, pada Rabu (4/12/2019).

Erick Thohir mengatakan sebelum penunjukkan seseorang menduduki sebuah posisi harus melalui Tim Penilai Akhir (TPA).

Siapapun harus melewati proses itu tanpa melihat adanya kedekatan yang justru membuat penunjukkan menjadi tidak objektif.

Menteri BUMN, Erick Thohir sebut selama menjabat harus berani objektif.
Menteri BUMN, Erick Thohir sebut selama menjabat harus berani objektif. (Tangkap Layar kanal YouTube Najwa Shihab)

Karena Erick Thohir ingin membentuk perusahaan BUMN yang tata kelola perusahaannya baik.

Kemudian dapat memperbaiki penerapan bisnisnya.

Erick Thohir menuturkan apabila sebuah tim di perusahaan BUMN tidak dapat dipercaya dan bekerja dengan baik, maka tidak akan bisa menerapkan model bisnis yang baik dan baru.

Berita Rekomendasi

"Saya rasa itu keputusan bersama, kitakan ada prosesnya, ada proses TPA-nya," jelas Erick Thohir.

"Kita tidak mungkin mengangkat seseorang hanya karena ada kedekatan yang membuat menjadi tidak objektif."

"Proses-proses yang ada di TPA ini harus tetap dijalankan, karena fundamental yang harus kita bangun kan good corporate governencenya dulu, baru bisnisnya."

"Tapi kalau tadi timnya sendiri sudah tidak bisa dipercaya, tidak bisa bekerja, bagaimana kita bisa menerapkan bisnis-bisnis baik atau bisnis model yang baru."

Erick Thohir menuturkan, Kementerian BUMN yang memiliki 142 perusahaan harus mempunyai sosok yang baik, memiliki kerja sama yang bagus, berakhlak baik, serta mempunyai loyalitas yang tinggi.

Ia juga menceritakan untuk mengajak sosok yang telah terpilih seperti Ahok, Chandra Hamzah, Pahala, hingga Emma Sri Martini bukan suatu hal yang mudah.

"142 BUMN saya rasa kita terbuka, tidak mungkin dimanage dengan kita-kita. Kita harus punya figur-figur yang baik, mencerminkan akhlak, teamwork, dan loyalitas dengan itu ya mau tidak mau kita harus membuka diri," ungkap Erick Thohir.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas